Erick Thohir Sebut 68 Persen BUMN Harus Dikonsolidasi

Jumat, 3 April 2020 17:10 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir memposting foto dirinya dengan berterimakasih pada seluruh karyawan BUMN karena berada paling depan dalam melayani masyarakat, ditengah wabah Corona, pada akun instagramnya. Foto/Intagaram/erickthohir

Tempo.Co, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan sebanyak 68 persen dari perusahaan pelat merah perlu dikonsolidasikan. Angka tersebut adalah hasil dari pemetaan bisnis yang telah dilakukan Kementerian BUMN.

"Ini ada jumlah cukup besar 68 persen yang sebaiknya dikonsolidasikan, karena mereka bekerja baik tapi pangsa pasarnya rendah, sehingga harapannya dengan konsolidasi dapat memperkuat market share," kata Erick Thohir dalam rapat virtual bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Jumat, 3 April 2020.

Pemetaan bisnis dari Kementerian BUMN, tutur Erick, dilakukan berdasarkan parameter nilai ekonomi, nilai pelayanan publik dan keduanya. Pemetaan tersebut akan menentukan langkah-langkah apa dan strategi apa yang tepat untuk perseroan.

Erick Thohir pun mengatakan bahwa pemetaan tersebut juga menunjukkan 9,1 persen BUMN perlu dipertahankan dan dikembangkan lantaran memiliki pangsa pasar dan daya tarik yang tinggi. Di samping juga memiliki kinerja monecer plus didukung regulasi yang kuat.

Berikutnya, ia menyebut 6,3 persen perusahaan pelat merah dinilai perlu ditransformasi. Sebabnya, perusahaan-perusahaan ini memiliki pangsa pasar dan daya tarik yang tinggi. Hanya saja kinerjanya masih rendah.

Adapun 8,2 persen perusahaan milik negara dinilai perlu diutamakan untuk pelayanan publik. "Mereka mengemban tugas pelayanan atau PSO," tutur Erick.

Sedangkan 8,2 persen lainnya dinilai perlu didivestasikan atau bermitra dengan perusahaan lain lantaran pangsa pasar dan daya tarik pasarnya rendah. Erick Thohir mengatakan hasil pemetaan itu masih dinamis dan akan dievaluasi kembali.

Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan jumlah perusahaan pelat merah dan anak usaha yang perlu dikonsolidasikan berjumlah 70 persen dari total. Saat ini, tercatat ada 142 perusahaan BUMN dengan sekitar 800 anak dan cucu usaha. Konsolidasi itu, tutur dia, harus dilakukan bertahap pada periodenya dan periode berikutnya.

"Ini semua proses, tapi ini kami pantau dan tekan kepada direksi BUMN agar berjalan dan tidak hanya wacana," kata Erick Thohir. Hari ini, Garuda Indonesia mengumumkan akan menutup enam cucu usahanya. Adapun Telkom berencana menutup 20 anak usahanya sepanjang 2020-2021. Sedangkan Pertamina akan melikuidasi dan mendivestasikan 25 anak usaha dalam dua tahun ini.

Berita terkait

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

2 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

2 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

3 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

3 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

3 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

3 hari lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

4 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

4 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya