Survei: 90 Persen Ekonom Setuju Pengabaian PSBB Perburuk Ekonomi

Reporter

Eko Wahyudi

Jumat, 3 April 2020 08:07 WIB

Suasana lengang jalan Sudirman di Jakarta, Kamis 2 April 2020. Baru-baru ini kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah disahkan Presiden Joko Widodo untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Selain Pembatasan Sosial Berskala Besar, Presiden Jokowi juga memberikan opsi darurat sipil dalam siaran persnya. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Survei yang disupervisi oleh Indonesia Regional Science Association menyimpulkan mayoritas ekonom setuju penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), karantina kesehatan, atau karantina wilayah perlu diambil untuk menangani pandemi virus corona Covid-19.

“Lebih dari 90 persen responden menyetujui atau sangat menyetujui pendapat bahwa dampak ekonomi akan lebih buruk jika kita mengabaikan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Karantina Kesehatan (KK) atau Karantina Wilayah (KW), pada saat pandemi,” kata Ekonom UC Davis, Rizki Nauli Siregar yang ikut menyusun survei tersebut, Kamis 4 April 2020.

Rizki menjelaskan, ada 145 responden yang terlibat dalam survei ini. Para responden dan adalah ekonom dengan berbagai macam latar belakang keilmuan, mulai dari studi pembangunan, kebijakan publik, dan mayoritas ada ilmu ekonomi itu sendiri.

Rizki bersama-sama dengan ekonom lain menyusun survei ini, guna memberikan pertimbangan apakah kebijakan PSBB, KK atau KW tetap perlu dilaksanakan. Kemudian melalui survei ini juga, bertujuan untuk mengidentifikasi kebijakan-kebijakan yang perlu diambil pemerintahan pusat dan daerah seandainya pemerintah menerapkan kebijakan tersebut.

Kemudian, 92 persen responden setuju dan sangat setuju terkait langkah optimal yang perlu diprioritaskan soal penguatan sektor kesehatan, mulai dari realokasi anggaran pemerintah pusat dan daerah bagi sektor kesehatan, lalu pemberian insentif untuk jasa dan industri alat kesehatan, dan kelonggaran aturan impor bagi bahan produksi alat medis.

Survei itu juga menjelaskan apabila pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan karantina wilayah, maka yang harus disiapkan adalah jaring perlindungan sosial meliputi dari bantuan langsung tunai, bantuan bahan pangan, subsidi listrik, penyediaan logistik bahan pokok, insentif pajak hingga relaksasi kredit, baik untuk sektor rumah tangga dan sektor bisnis.

EKO WAHYUDI ! ANDI IBNU

Berita terkait

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

21 jam lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

9 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

9 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

9 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

11 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

11 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya