Limbah Tapioka di Bantul Jadi Bahan Kue Kering

Reporter

Editor

Kamis, 28 Agustus 2008 08:58 WIB

TEMPO Interaktif, Bantul:Limbah tapioka di Dusun Klisat, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diolah menjadi tepung untuk membuat aneka kue kering seperti kue nastar dan semprit.

"Kualitas tepung limbah tapioka ini memang lebih rendah dibanding tapiokanya, tapi pengolahannya higienis," kata Agus Hermiyanto dari Lembaga Kajian Perilaku Sehat dan Ramah Lingkungan saat dihubungi Tempo, Kamis (28/8) pagi.

Di dusun tersebut, lanjut Agus, ada beberapa warga yang menjadi pengusaha tepung taipoka. Mereka memperoleh ketela pohon sebagai bahan dasar membuat tapioka dari daerah lain di luar dusunnya.

Jika tepung tapiokanya dijual ke pasaran dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 5.500 per kilogramnya, limbahnya dijual untuk pakan ternak seharga Rp 1.500 per kilogramnya, sedangkan tepung limbah dihargai Rp 3000 per kilogram.
PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

15 Ribu Massa Peringati Hari Osteoporosis

7 Desember 2014

15 Ribu Massa Peringati Hari Osteoporosis

Hari Osteoporosis Nasional diperingati di Plaza Barat, Monumen Nasional, Jakarta pada 7 Desember 2014. Sekitar 15 ribu orang memperingati osteoporosis

Baca Selengkapnya

Kenaikan Bea Masuk Impor Tepung Gandum Dorong Investasi

3 Februari 2009

Kenaikan Bea Masuk Impor Tepung Gandum Dorong Investasi

Tarif bea masuk atas impor tepung gandum sebesar 0 persen menyebabkan kalangan pengusaha menahan kegiatan ekspansi mereka. Alasannya, nilai barang domestik dengan barang impor jadi tidak bisa bersaing.

Baca Selengkapnya