Pembuat Bilik Disinfektan Rumahan di Tabanan Kebanjiran Pesanan

Rabu, 1 April 2020 09:04 WIB

Warga keluar dari dalam bilik disinfektan di kawasan Blok M, Jakarta, Ahad, 29 Aaret 2020. WHO menganjurkan tenaga medis untuk mandi dan mengganti baju seusai bekerja untuk menghindari penyebaran virus corona. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Tabanan - Seiring makin besarnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan di masa pandemi virus Corona saat ini, usaha industri rumahan yang membuat Bilik Disinfektan di Tabanan mulai kebanjiran pesanan.

Usaha industri yang dilakukan puluhan warga Tabanan dengan menggunakan sensor otomatis ini telah menerima pesanan dari sembilan kabupaten/kota di Bali terkait upaya antisipasi Covid-19.

"Bilik-bilik ini nantinya digunakan sebagai alat sterilisasi COVID-19," kata pembuat Bilik Disinfektan, I Gusti Ngurah Adnyana, saat ditemui di kawasan Banjar Jaga Satru, Desa Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, Rabu, 1 April 2020.'

Adnyana menjelaskan ide awal membuat bilik yang terbuat dari tiang besi dan diberi plastik pengaman itu terinspirasi dari bilik yang dilihatnya pada tayangan televisi di Provinsi Surabaya. Untuk membuat satu bilik disinfektan menghabiskan biaya antara Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta.

"Dengan biaya modal tersebut kami menjual bilik tersebut per unitnya antara Rp 3 juta hingga Rp 7 juta," ujar Adnyana.

Advertising
Advertising

Selama empat hari beroperasi, industri rumahan ini sudah memproduksi 200 bilik disinfektan untuk didistribusikan di seluruh kabupaten di Pulau Dewata Bali. Dari pembuatan dan penyebaran bilik ini tidak hanya ditempatkan di Kabupaten Tabanan, bilik disinfektan ini telah tersebar ke beberapa kabupaten lain di Bali, seperti Gianyar, Denpasar dan Klungkung.

Ia berharap dengan adanya bilik disinfektan ini diharapkan masyarakat bisa merasa lebih aman berkunjung ke area publik seperti pasar.

Tak hanya bilik disinfektan, sejumlah perajin di Bali juga menggenjot produksi alat pelindung diri atau APD berupa masker. Perajin yang tergabung dalam Asosiasi Bordir, Endek dan Songket (Asbest) Kota Denpasar, Bali, misalnya, memproduksi APD berupa masker untuk membantu atasi kelangkaan di tengah wabah virus corona penyebab COVID-19.

Ketua Umum Asbest Kota Denpasar, Ni Wayan Ria Mariani menjelaskan kelangkaan APD, khususnya masker membuat harga di pasaran semakin melonjak. Untuk mengurangi beban masyarakat dan memastikan ketersediaan masker, UKM yang tergabung dalam Asbest ikut andil memproduksi masker berbahan kain.

Organisasi 50 usaha kecil menengah (UKM) di Kota Denpasar itu memproduksi sedikitnya 150 masker per hari dari satu UKM. Tujuan awal hanya membantu teman-teman di Asbest agar tenaga kerja tidak banyak dirumahkan.

ANTARA

Berita terkait

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

7 hari lalu

Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

12 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM Bakal Susun Standarisasi Penggunaan Knalpot Motor

41 hari lalu

Kemenkop UKM Bakal Susun Standarisasi Penggunaan Knalpot Motor

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) akan segera menyusun standarisasi penggunaan knalpot aftermarket di Indonesia.

Baca Selengkapnya

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

46 hari lalu

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Baca Selengkapnya

MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

46 hari lalu

MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Menteri Sandiaga Uno Target Ekspor Ekonomi Kreatif Naik, Perajin Yogya Prioritaskan Pasokan ke IKN

3 Maret 2024

Menteri Sandiaga Uno Target Ekspor Ekonomi Kreatif Naik, Perajin Yogya Prioritaskan Pasokan ke IKN

Meski Menteri Sandiaga Uno berharap ekspor ekonomi kreatif naik, para pengrajin Jogja menilai pasar dalam negeri masih menarik.

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM: Kesehatan dan Kecantikan jadi Sektor Unggulan Pengembangan UMKM

6 Februari 2024

Kemenkop UKM: Kesehatan dan Kecantikan jadi Sektor Unggulan Pengembangan UMKM

Kemenkop UKM berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung lahirnya wirausaha yang inovatif, berbasis teknologi, dan bertahan.

Baca Selengkapnya

Perwakilan PBB di Indonesia Kunjungan Kerja ke Nusa Tenggara Barat untuk Dukung UKM

2 Februari 2024

Perwakilan PBB di Indonesia Kunjungan Kerja ke Nusa Tenggara Barat untuk Dukung UKM

PBB melakukan kunjungan lapangan ke Nusa Tenggara Barat untuk melihat hasil program bersama dengan pemerintah dalam mendukung UKM.

Baca Selengkapnya