DKI Akan Setop Bus AKAP, Organda Minta BLT untuk Sopir dan Kernet

Selasa, 31 Maret 2020 06:21 WIB

Calon penumpang bersiap menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Ahad, 29 Maret 2020. Kementerian Perhubungan mengimbau agar warga membatalkan niatnya pulang kampung, untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryoni mengatakan seluruh pengusaha perusahaan otobus atau PO akan menghentikan operasional armadanya khusus trayek Jakarta mulai petang ini, 30 Maret 2020. Kebijakan itu sesuai dengan permintaan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang hendak membatasi mobilisasi bus antar-kota antar-provinsi atau AKAP guna menekan tingkat persebaran virus corona.

"Pada dasarnya kami mendukung langkah itu. Namun, kami minta disertai kebijakan untuk sopir, kondektur, dan pekerja," kata Ateng kepada Tempo, Senin, 30 Maret 2020.

Ateng mengatakan, seiring dengan pembatasan operasional bus AKAP, Organda telah meminta pemerintah pusat mengkaji pemberian bantuan langsung atau BLT kepada pekerja yang terdampak.

BLT ini merupakan bentuk kompensasi lantaran para awak bus akan kehilangan pendapatannya akibat penyetopan operasional sementara tersebut.

Adapun saat ini jumlah pekerja yang terdampak langsung terhadap kebijakan itu berjumlah 1,5 juta orang. Seluruhnya, kata dia, adalah pekerja harian atau pekerja yang hanya diupah saat mereka masuk kerja.

Selain memohon adanya BLT, Organda mendesak pemerintah memberikan stimulus berupa kelonggaran pembayaran pajak PPh 23 dan PNBP sampai batas waktu tertentu tanpa penagihan. Ateng juga memohon adanya keringanan pembayaran pinjamam pokok dan bunga utang serta relaksasi kewajiban selama setahun.

"Kami minta Peraturan OJK Nomor 11 Tahun 2020 juga berlaku bagi kami. Karena peraturan yang sekarang dibuat, kami tak termasuk di dalamnya," ujarnya.

Ateng memandang stimulus ini penting untuk menjaga ketahanan bisnis perusahaan otobus. Sebab, di masa pandemi yang telah memukul usaha di sektor transportasi, dia mengklaim pengusaha terus mencari cara agar tak sampai ada langkah pemutusan hubungan kerja atau PHK.

"Padahal okupansi kami menurun 75-80 persen sejak corona. Saat ini tinggal 10-15 persen," tuturnya.

Di kesempatan berbeda, Dinas Perhubungan DKI Jakarta memastikan penutupan akses bus keluar masuk Jakarta karena tanggap darurat corona masih menunggu keputusan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menyatakan penutupan akses masuk dan keluar Jakarta bagi AKAP, angkutan jemput antar-provinsi (AJAP), dan bus pariwisata adalah wewenang pusat.

"Selama belum ada penetapannya, belum bisa dieksekusi,"ujar Syafrin.

Syafrin menyatakan pelarangan akses bus tersebut rencananya dimulai hari ini pukul 18.00. Namun, hingga sore tadi, BPTJ belum mengeluarkan surat edaran atas rencana penutupan tersebut. "Memang kesepakatan rapat kemarin sore pelarangan mulai hari ini jam 18. Tapi tetap menunggu penetapan dari BPTJ," ujarnya.

Dalam Surat Kepala Dinas Perhubungan DKI 1588/-1 disebutkan keputusan pembatasan akses masuk dan keluar wilayah Jakarta menindaklanjuti Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana nomor 13.A Tahun 2020 tentang perpanjangan status darurat wabah Virus Corona di Indonesia.
Dalam surat itu juga disebutkan Dinas Perhubungan DKI bakal menyiapkan sanksi bagi pihak yang melanggar keputusan pembatasan akses keluar masuk Jakarta selama masa tanggao darurat corona berlangsung.

Adapun pada Senin malam, juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Pandjaitan memutuskan menunda kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyetop sementara operasional bus antarkota antarprovinsi.

"Menko Maritim dan Investasi selaku Plt Menhub (Luhut) mengarahkan, pelarangan operasional itu ditunda dulu pelaksanaannya sambil menunggu kajian dampak ekonomi secara keseluruhan," ujarnya saat dihubungi Tempo pada Senin, 30 Maret 2020.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

13 hari lalu

Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.

Baca Selengkapnya

Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

13 hari lalu

Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

Turun dari bus menggunakan kaki kiri memiliki beberapa alasan, khususnya alasan-alasan yang berkaitan dengan keselamatan penumpang.

Baca Selengkapnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Peta Online, Ini Alasannya

15 hari lalu

Barcelona Hapus Rute Bus dari Peta Online, Ini Alasannya

Selama bertahun-tahun, penduduk lingkungan La Salut di Barcelona harus berebut bus dengan banyak wisatawan.

Baca Selengkapnya

Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

17 hari lalu

Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

19 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

7 Korban Tewas dalam Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Batang-Semarang, Begini Pernyataan Manajemen

23 hari lalu

7 Korban Tewas dalam Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Batang-Semarang, Begini Pernyataan Manajemen

Manajemen PT Rosalia Indah Transport angkat bicara perihal kejadian kecelakaan tunggal salah satu armadanya di KM 370 ruas Tol Batang-Semarang pada Kamis, 11 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bus Rosalia Indah yang Menjunjung Nilai Enjoy

23 hari lalu

Mengenal Bus Rosalia Indah yang Menjunjung Nilai Enjoy

Bus Rosalia Indah didirikan pada 1983.

Baca Selengkapnya

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

27 hari lalu

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyampaikan 9 korban yang meninggal dunia daam kecelakaan KM 58 mengalami luka bakar dan dibawa ke RSUD Karawang.

Baca Selengkapnya

Polri Selidiki Penyebab Kecelakaan 2 Mobil dan 1 Bus di KM 58 Tol Cikampek

27 hari lalu

Polri Selidiki Penyebab Kecelakaan 2 Mobil dan 1 Bus di KM 58 Tol Cikampek

Kecelakaan terjadi di KM 58 + 600 arah Jakarta Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin pagi, 8 April 2024.

Baca Selengkapnya