Produksi Masker Medis, Sinar Mas Tunggu Mesin dari Cina

Senin, 30 Maret 2020 13:20 WIB

Pekerja menyelesaikan pembuatan masker karya desainer De Virgilio bersaudara yang dihiasi simbol harapan saat Italia memerangi virus corona atau COVID-19 di Molfetta, Italia 25 Maret 2020. REUTERS/Alessandro Garofalo

Tempo.Co, Jakarta - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menjelaskan rencana produksi masker yang bakal dilakukan perseroan guna mendukung penanggulangan wabah Virus Corona alias COVID-19.

Hingga kini, produksi masih belum dimulai lantaran perseroan masih menunggu mesin produksi yang dipesan dari Cina untuk masuk ke Indonesia. "Kami perkirakan, produksi masker baru dapat dilakukan di pekan ketiga atau keempat April," ujar Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata dalam keterangan tertulis, Senin, 30 Maret 2020.

Untuk kapasitas awal, Suhendra mengatakan mesin milik perseroan hanya mampu berproduksi sebanyak 1,8 juta masker per bulannya dan akan diutamakan untuk paramedis. Selanjutnya, perseroan berharap dapat secepatnya mencapai kapasitas maksimal untuk bisa menjangkau masyarakat luas.

"Di saat yg bersamaan, kami juga sedang mengurus seluruh perizinan dalam rangka produksi masker ini dengan kementerian dan instansi terkait," kata Suhendra. Sementara untuk distribusi dan penjualan komersil dari produk masker ini, tuturnya, akan dikonfirmasi kembali lebih lanjut.

Kendati bakal memproduksi masker, sebelumnya perusahaan menyatakan masih bersiap mengimpor masker untuk diberikan sebagai bantuan untuk penanganan virus Corona. Managing Director Sinar Mas Grup Gandi Sulistiyanto menjelaskan, pemberian bantuan masker dan alat kesehatan lainnya seperti rapid test kit, alat pelindung diri (APD), dan ventilator, dilakukan secara kolaboratif dengan sejumlah perusahaan konglomerat di Indonesia lainnya.

Gabungan konglomerat yang menamai dirinya dengan Pengusaha Peduli NKRI tersebut tengah menggalang dana Rp 500 miliar untuk pemberian bantuan. Dana tersebut dibelikan sejumlah alat kesehatan untuk kemudian disumbangkan. Gandi mengatakan untuk proses impor masker saat ini, perseroan dibantu dari segi perizinan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan.

PT Asia Pulp & Paper (APP) tercatat memiliki tiga anak usaha, yakni PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk., dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Total pabrik dari ketiga perusahaan ini mencapai empat pabrik. Lontar Papyrus Pulp & Paper memiliki pabrik di daerah Jabung Barat, Jambi, sedangkan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia memiliki pabrik di Mojokerto, Jawa Timur.

Adapun, Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. memiliki tiga pabrik, satu berlokasi di Pekanbaru, Riau, dan dua lainnya terletak di Tangerang dan Serang, Banten.

Sementara APP akan menjadi salah satu dari sekitar 30 perusahaan lokal yang memproduksi masker di Indonesia. Hasil produksi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masker yang meningkat karena merebaknya wabah Covid-19.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Berita terkait

Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

33 hari lalu

Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.

Baca Selengkapnya

Kawasan Milik Agung Sedayu Group dan Sinar Mas Group Jadi PSN, Ini Sederet Proyek Mereka di IKN

33 hari lalu

Kawasan Milik Agung Sedayu Group dan Sinar Mas Group Jadi PSN, Ini Sederet Proyek Mereka di IKN

Kawasan Pengembangan milik Agung Sedayu Group dan Sinar Mas Group menjadi PSN Jokowi. Mereka pun tanam investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

37 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya

Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

37 hari lalu

Rp 19.842 triliun Kredit Global ke Grup Perusahaan Berisiko Iklim, Ada RGE dan Sinarmas

Walhi dan Greenpeace Indonesia mengimbau lembaga keuangan tidak lagi mendanai peruhasaan yang terlibat perusakan lingkungan dan iklim.

Baca Selengkapnya

BSD dan PIK Masuk Proyek Strategis Nasional Jokowi, Pengamat: Gombal Banget, Apakah karena Investor di IKN?

38 hari lalu

BSD dan PIK Masuk Proyek Strategis Nasional Jokowi, Pengamat: Gombal Banget, Apakah karena Investor di IKN?

Kawasan BSD dan PIK jadi salah satu proyek strategis nasional Jokowi. Pengamat kebijakan publik menduga karena pemiliknya dukung investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

58 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Perambahan Hutan Alam, Sinar Mas Dituding Tadah dan Olah Kayu Ilegal dari Simpang Gaung

1 Maret 2024

Perambahan Hutan Alam, Sinar Mas Dituding Tadah dan Olah Kayu Ilegal dari Simpang Gaung

Sinar Mas diduga menerima melalui pemasok yang mengembangkan modus kerja sama dengan pengelola Hutan Rakyat di Simpang Gaung, Indragiri Hilir, Riau.

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

4 Januari 2024

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

Rumah sakit di setidaknya empat negara bagian Amerika Serikat menerapkan kembali kewajiban penggunaan masker di tengah meningkatnya kasus COVID-19

Baca Selengkapnya

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

24 Desember 2023

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi bertepatan libur natal dan tahun baru

Baca Selengkapnya

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

22 Desember 2023

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

Salah seorang warga Singapura yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, Covid-19 memang sedang naik di Singapura, tetapi sudah dianggap biasa.

Baca Selengkapnya