Ekspor Alkohol Dilarang, Pengusaha Minta Kejelasan Pemerintah

Sabtu, 28 Maret 2020 04:07 WIB

Seorang karyawan bekerja saat memproduksi gel hidroalkohol atau sanitizer di pabrik perusahaan Christeyns di Vertou dekat Nantes, Prancis, 6 Maret 2020. Maraknya wabah virus Corona di sejumlah negara, membuat produksi Sanitizer meningkat drastis. REUTERS/Stephane Mahe

Tempo.Co, Jakarta - Sejak beberapa hari terakhir, para produsen etil alkohol atau etanol berkomunikasi intens dengan Kementerian Perindustrian. Asosiasi melaporkan adanya larangan ekspor etanol oleh Kementerian Perdagangan sampai 30 Juni 2020, di saat belum adanya kejelasan penyerapan di dalam negeri.

“Bagaimana dengan volume ekspor yang dilarang, siapa yang bertanggung jawab terhadap penyerapannya,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Spiritus dan Etanol Indonesia (ASENDO) saat dihubungi Tempo di Jakarta, Jumat, 24 Maret 2020.

Para produsen, kata Hendra, memerlukan kejelasan berapa besar kebutuhan dalam negeri, sehingga larangan ini terbit. Sebab di sisi lain, pintu ekspor masih terbuka lebar untuk bahan baku pembuatan etanol yaitu tetes tebu. Hendra memastikan sampai saat ini, belum ada larangan apapun yang diterbitkan pemerintah untuk bahan baku ini.

Persoalan ini bermula dari penyebaran virus corona atau Covid-19 yang semakin meluas di Indonesia. Di saat yang bersamaan, permintaan masker hingga hand sanitizer, meningkat tajam dan menyebabkan kelangkaan di pasaran. Walhasil, pada 18 Maret 2020, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto resmi melarang ekspor masker hingga hand sanitizer.

Larangan itu dimuat dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23 Tahun 2020. Ternyata tak hanya masker, permintaan alkohol pun ikut naik. Seminggu kemudian, Agus pun melarang ekspor sejumlah jenis etanol. Agus menambah satu pasal larangan pada Permendag 23 Tahun 2020 dan menerbitkan aturan baru Permendag 31 Tahun 2020.

Advertising
Advertising

Saat ini, kata Hendra, total produksi etanol secara nasional mencapai 180 sampai 185 juta liter per tahun. Lalu, konsumsi nasional sekitar 90 hingga 100 juta liter. Surplus inilah yang kemudian diekspor. “Sebagaimana imbauan Pak Presiden untuk mendorong ekspor produk Indonesia,” kata dia.

Menurut Hendra, para produsen siap sedia untuk memprioritaskan kebutuhan etanol dalam negeri, apalagi dalam situasi wabah virus corona. Namun, mereka mengharapkan kejelasan dari pemerintah, berapa banyak kebutuhan dalam negeri dan berapa banyak produksi etanol yang bisa diserap. Sebaliknya jika produksi tidak dapat terserap oleh dalam negeri, produsen berharap larangan tersebut bisa dibuka kembali, sebelum masa berlakunya.

Selain itu, asosiasi juga berharap pemerintah tidak memberikan kemudahan atau relaksasi impor produk etil alkohol di tengah larangan ekspor ini. “Agar tidak mencederai industri dalam negeri,” ujar Hendra.

Tempo mencoba mengkonfirmasi larangan terbaru ini kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Indrasari Wisnu Wardhana. Namun, Wisnu belum menyampaikan jawaban.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

12 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

13 jam lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

15 jam lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

1 hari lalu

Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

Tak hanya ikan tongkol, berikut daftar makanan lain yang perlu dihindari bagi penderita asam urat.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

5 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

7 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

9 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

9 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya