Sri Mulyani Ungkap Langkah Minimalkan Dampak Corona ke Ekonomi

Reporter

Eko Wahyudi

Jumat, 27 Maret 2020 06:05 WIB

Sri Mulyani saat bekerja dari rumah atau work from home di tengah wabah virus corona. Foto ini diunggah di Instagram pada Selasa, 17 Maret 2020. Instagram.com/@smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan tumbuh negatif pada tahun ini akibat efek virus corona atau Covid-19. Perekonomian Indonesia pun ikut terkena dampaknya.

"Masalahnya seberapa dalam dan seberapa lama, dan ini tergantung dari kemampuan semua negara untuk bersama-sama melawan pelemahan ekonomi," kata dia seusai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan virtual Pemimpin G20, melalui video konferensi kanal Sekretaris Kabinet, Kamis petang, 26 Maret 2020.

Untuk bisa bertahan di tengah pelemahan ekonomi global akibat pandemi virus corona, Sri Mulyani mengatakan, pihaknya akan berusaha mengerahkan seluruh instrumen yang dibangun bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Oleh karena itu beberapa langkah yang kita lakukan adalah pertama akan merelaksasi dari sisi moneter dan fiscal policy," ucapnya.

Kemudian, Kementerian Keuangan saat ini sedang merampungkan seluruh kebijakan paket insentif yang berguna untuk penanganan masalah virus corona, meliputi aspek kesehatan, dan menyelamatkan masyarakat tingkat bawah yang hilang pendapatannya karena efek corona.

"Kami sekarang akan terus melakukan formulasi untuk bisa mendukung kelompok masyarakat tersebut, sebentar lagi akan ditampilkan di dalam sidang kabinet," tutur Sri Mulyani.

Akibat kebijakan tersebut, dia memprediksi terjadi pelebaran defisit anggaran dalam APBN yang melebihi ambang batas 3 persen PDB, dan persoalan ini akan disampaikan kepada anggota DPR. Sehingga untuk melonggarkan batasan defisit tersebut kemungkinan akan terjadi.

"Ini yang sedang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka untuk meminimalkan kemungkinan dampak," ucapnya.

Sri Mulyani melihat peluang sektor industri alat kesehatan dalam negeri untuk membantu. Sebab, saat ini alat kesehatan sangat darurat dibutuhkan semua negara dalam percepatan dan penanganan Covid-19.

Oleh karena itu, kata dia, pihak industri dalam negeri bersama dengan pemerintah Cina, dan negara-negara yang mempunyai kapasitas produksi alat kesehatan berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

"Saat ini diupayakan IMF dan World Bank akan melakukan dukungan resource agar perusahaan-perusahaan yang bisa menghasilkan itu bisa mendapatkan prioritas, supaya suplai dari alat kesehatan di seluruh dunia bisa ditingkatkan," ungkapnya.

Selanjutnya dari sisi non-kesehatan, Sri Mulyani menyampaikan kesepakatan bersama negara G20 untuk mengatasi resesi global salah satunya adalah bersama-sama menggunakan instrumen di masing-masing negara sehingga ekspor dan impor tetap bisa berjalan.

"Agar momentum untuk kerja sama di bidang perdagangan dan terutama suplai barang yang sangat penting dibutuhkan semua negara bisa disediakan," ucapnya.

Berita terkait

PPN Tahun Depan Naik 12 Persen? Ketua Banggar DPR Sarankan Prabowo Membahasnya Lebih Dulu

9 jam lalu

PPN Tahun Depan Naik 12 Persen? Ketua Banggar DPR Sarankan Prabowo Membahasnya Lebih Dulu

PPN mulai 1 Januari 2015 naik 12 persen, sehingga Ketua Banggar DPR menyarankan pemerintahan Prabowo membahasnya karena pelemahan daya beli masyarakat

Baca Selengkapnya

Menkeu Pangkas Tarif Ekspor Kelapa Sawit, Pengusaha Berharap Industri Bisa Bangkit

13 jam lalu

Menkeu Pangkas Tarif Ekspor Kelapa Sawit, Pengusaha Berharap Industri Bisa Bangkit

Gapki berharap ekspor kelapa sawit dan produk turunannya bisa segera naik setelah pemerintah memangkas pungutan ekspor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bongkar Penyebab Kebocoran Data NPWP: Karena Keteledoran Password

16 jam lalu

Jokowi Bongkar Penyebab Kebocoran Data NPWP: Karena Keteledoran Password

Jokowi buka suara terkait penyebab kebocoran data NPWP. Sebut karena ada keteledoran password.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kadin Munaslub Ungkit Penyelenggaraan Munas di Kendari, Jokowi Sebut Data NPWP Bocor karena Keteledoran

16 jam lalu

Terkini Bisnis: Kadin Munaslub Ungkit Penyelenggaraan Munas di Kendari, Jokowi Sebut Data NPWP Bocor karena Keteledoran

Kadin Indonesia versi Munaslub mengungkit keterlibatan Presiden Jokowi dan BIN saat Munas Kadin 2021 silam.

Baca Selengkapnya

Data NPWP Bocor: Presiden Jokowi Sebut Soal Keteledoran, Sri Mulyani Minta DJP Mengevaluasi

20 jam lalu

Data NPWP Bocor: Presiden Jokowi Sebut Soal Keteledoran, Sri Mulyani Minta DJP Mengevaluasi

Tak tanggung-tanggung, di antara 6 juta data NPWP yang diretas, termasuk milik Presiden Jokowi, Gibran, Kaesang, Sri Mulyani sampai Menko Airlangga.

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Suku Bunga, Sri Mulyani: Dampaknya Terhadap Ekonomi Diharapkan Positif

22 jam lalu

The Fed Pangkas Suku Bunga, Sri Mulyani: Dampaknya Terhadap Ekonomi Diharapkan Positif

Sri Mulyani menanggapi langkah bank sentral Amerika Serikat atau The Fed untuk memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Ketua Banggar DPR Doakan Sri Mulyani Tetap di Pemerintahan, Ini Respons Menkeu

22 jam lalu

Ketua Banggar DPR Doakan Sri Mulyani Tetap di Pemerintahan, Ini Respons Menkeu

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mendoakan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani tetap berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

NPWP Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor dan Diperjualbelikan serta Gempa Bandung Merusak Hingga Garut di Top 3 Tekno

23 jam lalu

NPWP Jokowi dan Sri Mulyani Diduga Bocor dan Diperjualbelikan serta Gempa Bandung Merusak Hingga Garut di Top 3 Tekno

Topik tentang 6 juta data NPWP, termasuk milik Jokowi dan Sri Mulyani, diduga dijual seharga Rp 150 juta menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Pendiri Sec Bowl Kuningan Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan, DPR Sahkan UU APBN 2025

Founder Sec Bowl Rius Vernandes berjanji untuk menjalankan bisnis tersebut dengan baik.

Baca Selengkapnya

Nama Bjorka Disebut-sebut dalam Pembobolan 6 Juta NPWP, Ada Data Milik Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani

1 hari lalu

Nama Bjorka Disebut-sebut dalam Pembobolan 6 Juta NPWP, Ada Data Milik Jokowi, Gibran, hingga Sri Mulyani

Bjorka diduga memperjualbelikan 6 juta data NPWP, beberapa di antaranya milik pejabat negara

Baca Selengkapnya