Darurat Corona, Sandiaga: Batasi Orang Keluar dari Jabodetabek

Kamis, 26 Maret 2020 16:52 WIB

Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno tiba untuk menyaksikan sidang putusan MK terkait sengketa Pilpres 2019 di kediaman Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, Jakarta Selatan, Kamis, 27 Juni 2019. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai banyaknya perantau, khususnya dari Wonogiri, yang mudik pada masa darurat Virus Corona alias Covid-19 adalah komplikasi tersendiri dalam penanggulangan penyakit itu. Sebab, menurut dia, perjalanan dari zona merah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi itu bisa saja membawa virus hingga ke kampung.

Untuk itu, Sandiaga Uno mengusulkan pemerintah tegas untuk membatasi lalu lintas dari dan ke dalam Jabodetabek. "Saya sepakat agar pemerintah untuk tiga pekan ke depan dan bisa diusulkan di Jabodetabek untuk dilakukan pembatasan orang masuk dan keluar," ujar dia dalam konferensi video, Kamis, 26 Maret 2020.

Pembatasan itu, kata Sandiaga, juga bisa dilakukan di terminal, stasiun, dan bandara. Sehingga penyebaran penyakit dari orang yang mudik bisa dihindari. Pembatasan itu juga menjadi penting lantaran fasilitas kesehatan di daerah kampung tidak selengkap di ibukota, sehingga dikhawatirkan kurang memadai dalam menanggulangi penyakit tersebut.

Khusus untuk kondisi ibu kota, Sandiaga menilai pemerintah harus lebih disiplin dalam melakukan pembatasan. Bahkan kalau perlu aparat diterjunkan untuk melakukan penertiban dan peringatan secara berkala agar masyarakat mematuhi peraturan. Kebijakan tersebut dapat diterapkan di wilayah-wilayah yang memang sudah termasuk zona merah virus Corona.

Sebelumnya, ribuan perantau Wonogiri yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi terpantau memilih mudik lebih cepat. Biasanya, penumpang bus asal Jabodetabek yang masuk Wonogiri sekitar 1.400- an orang, namun sejak 19 Maret 2020 jumlahnya melonjak menjadi di kisaran 2.000-an penumpang per hari.

Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, mengatakan biasanya kedatangan bus AKAP hanya 90-95 bus setiap hari. Namun sejak masa darurat corona, jumlahnya melonjak mencapai 118-131 bus yang rata-rata penuh penumpang.

Agus menjelaskan, kaum perantau Wonogiri yang mudik didominasi oleh warga yang bekerja sebagai wiraswasta dan pedagang. "Saat ini di Jakarta sudah banyak yang stay at home akibat virus Covid-19. Sebagai dampaknya, mereka tidak mendapatkan penghasilan dan akhirnya balik ke kampung halaman," katanya, Selasa, 24 Maret 2020.

Penumpang yang datang dari Jakarta kebanyakan turun di Kecamatan Baturetno, Pracimantoro, Jatisrono, Purwantoro, dan lain sebagainya. Sedangkan yang turun di Terminal Giri Adipura hanya sekitar 3-5 orang. "Sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, kami sudah melakukan penyemprotan desinfektan dan menyiapakan hand sanitizer di area terminal," kata Agus.

BISNIS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

4 hari lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

6 hari lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya