Pulihkan Ekonomi Akibat Corona, Sandiaga Uno: Butuh Dana Rp 200 T

Kamis, 26 Maret 2020 15:05 WIB

Calon wakil presiden Sandiaga Uno seusai menemui calon presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 25 Mei 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pemerintah setidaknya perlu menyiapkan dana Rp 200 triliun untuk menanggulangi dampak perekonomian akibat Virus Corona alias Covid-19. Dana itu terpisah dengan anggaran kesehatan untuk penanggulangan virus tersebut.

"Ini bisa diambil dari realokasi anggaran 2020 tapi enggak bakal cukup. Kita harus lihat apa yang bisa dilakukan penuhi ini," ujar Sandiaga dalam konferensi video, Kamis, 26 Maret 2020.

Dari dana Rp 200 triliun itu, Sandiaga Uno mengatakan paket ekonomi bisa digelontorkan berkala dan dibagi ke dalam empat paket. Paket pertama adalah yang menurut dia paling penting.

Paket yang diambil dari 25 persen dana itu bisa digunakan untuk memberi bantuan langsung tunai kepada masyarakat di golongan rentan atau 40 persen terbawah. "Saya dukung seperempat dari total dana itu bisa diarahkan dari basis data terpadu ke kelompok itu," tutur pria yang sempat mencalonkan diri sebagai wakil presiden dalam Pemilihan Umum 2019 itu.

Berikutnya pada tahap kedua, anggaran 25 persen lainnya bisa diberikan kepada pelaku yang terdampak langsung dari wabah tersebut, misalnya para pekerja harian dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Bantuan itu diharapkan bisa memastikan para pengusaha UMKM tetap beroperasi sehingga tidak perlu melakukan pemutusan hubungan kerja.

Sandiaga mengatakan Rp 50 triliun lainnya bisa digunakan untuk masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau belum mendapat pekerjaan di masa darurat wabah ini. Penyaluran bantuan itu bisa dilakukan menggunakan kartu pra-kerja, sesuai program pemerintah.

Sedangkan 25 persen dari total dana yang terakhir bisa diberikan untuk bantuan sektor keuangan. Sebab, kata Sandiaga, saat ini banyak perbankan, perusahaan pembiayaan, atau jasa keuangan yang kesulitan. Pasalnya, masyarakat saat ini sulit untuk membayar cicilan dan tagihan di situasi darurat ini.

"Saya yakin paket ekonomi bisa membantu, kalau perlu utang atau pelebaran defisit di atas 3 persen harus segera dilakukan dengan mengedepankan kepentingan publik dan tidak terganjal politik," kata Sandiaga.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atai Jokowi mengaku sudah membahas rencana menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perpu) yang mengatur pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara demi penanganan virus Corona.

Jokowi menyebut rencana ini sudah dibicarakan selama beberapa hari terakhir, di antaranya dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. "Sudah beberapa hari kami bahas mengenai ini dan kemarin saya telah bertemu dengan Ketua DPR (Puan Maharani) untuk mendapat dukungan politik mengenai ini," kata Jokowi dalam konferensi pers, Selasa, 24 Maret 2020.

Menurut Jokowi, ia juga sudah berbicara secara virtual dengan pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan perihal ini. Pemerintah, kata dia, ingin memastikan dukungan politik sebelum benar-benar menerbitkan perpu tersebut. "Intinya kami ingin ada relaksasi dari APBN dan saat kami mengeluarkan perpu artinya dukungan politik sudah kami bicarakan sebelumnya," ujar dia.

BUDIARTI UTAMI

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

8 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

11 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

15 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

18 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya