Darurat Corona, Ribuan Perantau Wonogiri Malah Mudik

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 25 Maret 2020 07:19 WIB

Pemudik mulai berdatangan usai pulang dari kampung halamannya di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Ahad, 9 Juni 2019. Akhir pekan ini diprediksi menjadi puncak arus balik pemudik dari daerah menuju kota tempat tinggalnya. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Wonogiri - Di tengah masa tanggap darurat corona ini, ribuan perantau Wonogiri di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) justru memilih mudik lebih cepat. Biasanya, penumpang bus asal Jabodetabek yang masuk Wonogiri sekitar 1.400- an orang, namun sejak 19 Maret 2020 jumlahnya melonjak menjadi di kisaran 2.000-an penumpang per hari.

Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, mengatakan biasanya kedatangan bus AKAP hanya 90-95 bus setiap hari. Namun sejak masa darurat corona, jumlahnya melonjak mencapai 118-131 bus yang rata-rata penuh penumpang.

Menurut dia, kaum perantau Wonogiri yang mudik didominasi oleh warga yang bekerja sebagai wiraswasta dan pedagang. "Saat ini di Jakarta sudah banyak yang stay at home akibat virus Covid-19. Sebagai dampaknya, mereka tidak mendapatkan penghasilan dan akhirnya balik ke kampung halaman," kata dia saat ditemui Bisnis, Selasa 24 Maret 2020.

Penumpang yang datang dari Jakarta kebanyakan turun di Kecamatan Baturetno, Pracimantoro, Jatisrono, Purwantoro, dan lain sebagainya. Sedangkan yang turun di Terminal Giri Adipura hanya sekitar 3-5 orang. "Sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, kami sudah melakukan penyemprotan desinfektan dan meyiapakan hand sanitizer di area terminal," kata Agus.

Kapala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Ismiyanto, mengatakan dalam mengatasi lonjakan penumpang khususnya kaum boro Wonogiri yang datang dari wilayah Jabodetabek, Dishub bekerja sama dengan beberapa pihak terkait. Namun sayangnya, tidak semua penumpang turun di terminal, ada sebagian penumpang yang turun di beberapa lokasi yang dekat dengan rumahnya.

Advertising
Advertising

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, ia telah mengimbau kepada pemilik otobus untuk turut membantu pemerintah dalam pencegahan Covid-19. Setiap bus disarankan untuk melakukan penyemprotan desinfektan di armadanya dan menyediakan hand sanitizer.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan, lonjakan arus mudik dari Jabodetabek ke Wonogiri merupakan bagian dari kultur ekonomi masyarakat. Ia yakin, warganya sudah paham bahwa jika ada warga yang datang dari perantauan mengalami gejala klinis atau menunjukkan indikasi Covid-19, segera periksa dan melaporkan ke puskesmas setempat.

“Kami tidak perlu gagap menghadapi situasi tersebut. Kami sudah melakukan sosialisasi setiap hari sampai ke tingkat RT melalui imbauan keliling yang dilakukan oleh Forkompincam setempat. Sosialiasai melahirkan imbauan, imbauan melahirkan pemahaman. Setelah masyarakat paham, diharapkan ada respon kemudian ada tindakan, langkah kami terstruktur,” kata dia kepada wartawan, Senin lalu.

BISNIS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

6 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya