Indef Minta Kebijakan Lockdown Diputuskan di Tangan Ahli Medis

Selasa, 24 Maret 2020 18:42 WIB

Petugas Dompet Dhuafa memasang fasilitas Disinfection Chamber (bilik disinfektan) di kawasan Blok M, Jakarta, Selasa, 24 Maret 2020. Fasilitas bilik disinfektan tersebut dipasang sebagai salah satu antisipasi penyebaran wabah virus Corona. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Drajad Wibowo, meminta seluruh keputusan pemerintah terkait karantina wilayah atau lockdown tak menimbang sisi politik dan ekonomi jangka pendek.

Menurut dia, lockdown harus didasari keputusan yang dibuat oleh tim medis terkait penyebaran wabah virus corona. "Begitu suatu daerah menurut ahli dokter atau ahli medis harus di-lockdown, negara harus ambil tindakan," ujar Drajad dalam telekonferensi, Selasa, 24 Maret 2020.

Drajad mengatakan tim ahli akan lebih mendalami seberapa parah sebuah daerah telah terpapar virus corona. Dalam titik tertentu, seumpama tim menyatakan sebuah daerah sebaiknya di-lockdown lantaran tingkat penyebaran virusnya sudah tak terbendung, pemerintah harus segera membuat keputusan politik.

Keputusan ini, menurut dia, penting untuk menyelamatkan ekonomi jangka panjang. Sebab, bila pemerintah terlambat melakukan lockdown, perekonomian justru akan menghadapi ancaman lebih besar.

"Jadi kalau mau menyelamatkan ekonomi ya harus cegah wabahnya. Cara penyelamatan wabah dengan lockdown ini mencegah supaya corona tidak sampai meledak," tuturnya.

Lockdown adalah istilah untuk mengunci seluruh akses masuk maupun keluar dari suatu daerah maupun negara. Dalam kasus corona, lockdown bertujuannya agar virus tidak menyebar lebih jauh.

Drajad menerangkan, dalam keadaan lockdown, negara memang menghadapi kenyataan pahit berupa melemahnya laju perekonomian hingga nyaris berhenti. Namun, kata dia, Indonesia mesti belajar dari Cina dan Italia yang berani mengambil risiko besar untuk menghentikan rantai penyebaran virus.

"Jadi saat ini Indonesia harus memilih dalam kasus ini, menyelamatkan ekonomi atau mencegah wabah," tuturnya.

Ekonom Indef, Abra Talatto, mengatakan pemerintah akan dihadapkan dengan konsekuensi terburuk seumpama mengambil keputusan lockdown. Salah satunya adalah sebagian besar pekerja informal akan kehilangan lapangan kerja.

Sebagai tindak lanjutnya, pemerintah perlu mengambil dua respons kebijakan. Pertama, pemerintah mesti menjamin rantai pasokan pangan tersedia. Selain stok, pasokan juga mesti dijamin ketersediaan aksesnya.

Kedua, pemerintah harus merancang program-program bantuan sosial yang lebih masif. "Bantuan ini lebih diarahkan untuk kategori pekerja informal dan UMKM," tuturnya.

Abra menjelaskan, saat ini pekerja informal dan sektor UMKM menjadi pihak yang paling rentan terdampak pandemi virus corona. Seumpama sektor informal kehilangan pekerjaan, ia memprediksi akan terjadi gelombang pengangguran dengan skala besar di Indonesia.

"Sebab jumlah pekerja informal mencapai 55 persen saat ini. Di Jakarta saja per Agustus 2019 jumlahnya 1,5 juta pekerja," ucapnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

1 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

14 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

4 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

5 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

5 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

5 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

5 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

5 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya