Segmen Korporasi Topang Kredit, BTPN Raup Laba Rp 2,6 Triliun

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 24 Maret 2020 10:08 WIB

Bank BTPN. REUTERS/Enny Nuraheni

TEMPO.CO, Jakarta -PT Bank BTPN Tbk mencatat pertumbuhan kredit meningkat 108 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 141,8 triliun pada 2019.

Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana menyampaikan penyaluran kredit pada tahun lalu ditopang oleh pembiayaan korporasi sebesar Rp 75,7 triliun, atau tumbuh 15 persen yoy. Penyaluran pembiayaan dilakukan melalui sejumlah sindikasi untuk proyek ketahanan energi, ketahanan pangan, dan infrastruktur.

“Melalui pembiayaan ke segmen korporasi dan industri pendukungnya, kami bersama pemegang saham pengendali (SMBC) berkomitmen mendukung program nasional dalam mewujudkan pemerataan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Ongki, dikutip melalui keterangan resmi, Selasa, 24 Maret 2020.

Ongki mencontohkan, Bank BTPN bersama induk usahanya, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), memimpin sindikasi pembiayaan dari 18 institusi perbankan dan lembaga keuangan global kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III senilai US$ 390,6 juta pada tahun lalu.

Selain itu Bank BTPN berpartisipasi dalam pembiayaan (project finance) untuk proyek lapangan gas Jambaran-Tiung Biru milik PT Pertamina EP Cepu dalam konsorsium bersama 12 bank nasional dan asing.

Di samping kredit sindikasi, Bank BTPN memberikan pinjaman secara bilateral ke perusahaan swasta nasional, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), industri otomotif, hingga perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor.

Ongki menuturkan, penyaluran kredit perseroan juga ditopang oleh segmen kredit usaha kecil dan menengah (UKM) serta kelompok prasejahtera produktif melalui anak usaha, BTPN Syariah.

Di tengah laju kredit yang signifikan, perseroan pun berhasil menjaga kualitas penyaluran kredit yang tetap sehat dan mengedepankan prinsip kehati-hatian, tercermin dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 0,8 persen secara gross.

Dari sisi himpunan dana, perseroan mencatat memperoleh Rp 145,8 triliun atau meningkat 81 persen yoy pada 2019, terdiri dari dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 86,9 triliun, pinjaman pihak lain Rp 52,9 triliun, dan pinjaman subordinasi Rp 6 triliun.

Dari total DPK, Bank BTPN berhasil meningkatkan porsi current account savings account (CASA) atau dana murah menjadi 28 persen pada 2019, lebih tinggi dibandingkan porsi pada 2018 yang sebesar 13 persen.

Oleh karenanya, rasio kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio (LCR) perseroan tercatat sebesar 219 persen dan net stable funding ratio (NSFR) sebesar 113 persen, jauh di atas ketentuan minimum regulator sebesar 100 persen.

Sementara dari sisi profitabilitas, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,6 triliun, meningkat 40 persen yoy.

"Dengan rasio kecukupan modal [capital adequacy ratio/CAR] sebesar 24,2 persen, Bank BTPN masih memiliki kemampuan ekspansi yang kuat. Perlu digarisbawahi, pencapaian ini menggunakan perbandingan antara kondisi bank setelah merger dan bank sebelum merger," kata Ongki.

Perseroan juga menyatakan akan terus berinovasi dalam memberikan layanan kepada nasabah, khususnya dengan dukungan teknologi digital. Hingga akhir Desember 2019, jumlah pengguna terdaftar Jenius tercatat mencapai lebih dari 2,4 juta nasabah, yang tumbuh 97,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Sebagai pionir di bank digital, Jenius akan terus berinovasi dalam menghadirkan fitur-fitur baru yang unik dan relevan dengan kebutuhan nasabah. Kami percaya platform ini akan memainkan peran penting dalam pengembangan bisnis ritel Bank BTPN di masa depan,” tutur Ongki.

BISNIS

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

17 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

2 hari lalu

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

Untuk ajukan kredit mobil ada beberapa hal perlu diperhatikan. Salah satunya mengukur kemampuan finansial jangka pendek maupun panjang. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

5 hari lalu

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

Penyaluran kredit Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) pada kuartal I 2024 sebesar Rp 11,6 triliun. Naik 13,2 persen.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

7 hari lalu

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

11 hari lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

16 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

17 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

17 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

17 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya