Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio usai acara Dialog Nasional Ekonomi Kreatif di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 7 November 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan pihaknya tengah mengusulkan pelbagai stimulus ekonomi untuk pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pemberian stimulus ini merupakan upaya untuk memperkecil potensi pemutusan hubungan kerja atau PHK secara massal akibat pandemi virus corona.
"Ini agar meringankan beban dan biaya pelaku sektor usaha pariwisata dan ekraf sehingga mengurangi potensi PHK," ujar Wishnutama dalam siaran langsung, Senin, 23 Maret 2020.
Wishnutama belum mendetailkan besaran stimulus yang akan diberikan. Namun, ia memastikan langkah konkret tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat untuk menyelamatkan sektor-sektor yang terkena dampak.
Adapun selain menyusun stimulus anyar, Kementerian berencana merelokasi sejumlah anggaran untuk penanganan penyebaran virus corona. Kebijakan ini menyusul diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang Dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Pada awal pandemi corona lalu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyusun stimulus jilid I. Namun, stimulus itu ditujukan untuk meningkatkan pergerakan wisatawan domestik dan wisatawan asing di luar Cina lantaran virus corona pada waktu itu diklaim belum masuk ke Indonesia.
Anggaran stimulus jilid I tersebut dirancang sebesar Rp 298 miliar. Sebanyak Rp 72 miliar di antaranya digunakan untuk promosi wisata, termasuk menyewa influencer asing. Namun, setelah virus corona menyebar di Indonesia, Wishnutama menunda pengucuran stimulus tersebut.
