Tokopedia Tutup Ribuan Toko yang Jual Mahal Produk Kesehatan

Reporter

Eko Wahyudi

Senin, 23 Maret 2020 13:44 WIB

Tokopedia akan menerapkan Growth Mindset dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.

TEMPO.CO, Jakarta - Tokopedia sebagai market place telah menutup ribuan toko online akibat para penjualnya memasang harga tak wajar atau mahal terhadap produk kesahatan seperti masker dan hand sanitizer yang dijualnya saat pandemi virus Corona atau Covid-19. Selain itu, pedagang yang menjual produknya dengan judul atau deskripsi yang tak benar pun juga ikut terimbas.

"Tokopedia telah menutup permanen ribuan toko online dan melarang tayang puluhan ribu produk yang terbukti melanggar," kata VP of Corporate Communcations Tokopedia, Nuraini Razak melalui pernyataan tertulis, Senin 23 Maret 2020.

Namun pihak Tokopedia tak menyebutkan secara detail berapa jumlah toko yang telah ditutup akibat menyalahi aturan tersebut.

Seiring dengan meningkatnya permintaan produk kesehatan dan kebutuhan pokok, unicorn Tanah Air ini juga menggratiskan biaya layanan bagi pedagang di kategori tersebut.

Nuraini mengakatan, belanja secara daring dapat menjadi alternatif mengurangi risiko penyebaran virus corona, karena bisa menghindarkan dari tempat keramaian. Kemudian dengan bertransaksi secara daring pun akan bisa mendorong bisnis lokal untuk terus beroperasi.

"Selain lewat edukasi, langkah ini dinilai dapat mendorong penjual selalu memastikan ketersediaan produk, juga menjaga harga tetap stabil," ucapnya.

Sebelumnya, Tokopedia juga telah mendukung kebijakan pemerintah untuk lebih banyak beraktivitas di rumah, dengan mengratiskan ongkos kirim ketika berbelanja di platformnya.

"Tokopedia memotong biaya layanan 100 persen bagi penjual di kategori produk kesehatan dan kebutuhan pokok lain," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak dalam rilisnya, Kamis, 19 Maret 2020.

Tokopedia saat ini mewajibkan seluruh karyawan bekerja dari rumah. Hal itu ditujukan untuk memastikan masyarakat dapat mengakses layanan Tokopedia seperti biasa dan bersama-sama menghentikan laju penyebaran Corona.

Berdasarkan data internal Tokopedia menunjukkan adanya kenaikan transaksi pada produk kesehatan dan kebutuhan pokok lain sejak pandemi Covid-19 muncul di Indonesia. Produk yang paling banyak dicari, antara lain berbagai jenis masker mulut, cairan antiseptik atau hand sanitizer, hingga camilan sehat.

Untuk mempermudah masyarakat mendapatkan produk kesehatan dan kebutuhan pokok lain sesuai kebutuhan dan lebih efisien, Tokopedia mengadakan kampanye Peduli Sehat dan Lengkapi Persediaan Rumah. Selain itu, Tokopedia menyalurkan lebih dari ribuan paket makanan ringan untuk anak-anak kurang mampu yang harus belajar dari rumah.

Tokopedia mengaku sedang berdiskusi dengan mitra lembaga kemanusiaan untuk mendistribusikan perlengkapan sanitasi bagi yang membutuhkan. "Kami mendorong seluruh masyarakat ikut berkontribusi dalam menekan laju penyebaran Covid-19 lewat gerakan #DiRumahAjaDulu. Hal sederhana namun paling penting dilakukan untuk menjaga keselamatan bersama," tutur Nuraini.

Bahkan Tokopedia telah membuat halaman khusus untuk mempermudah masyarakat mendapatkan perkembangan terbaru mengenai virus corona atau Covid-19 dan bisa diakses melalui link ini.

EKO WAHYUDI l ANTARA

Berita terkait

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

7 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

7 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

7 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

12 hari lalu

Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.

Baca Selengkapnya

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

24 hari lalu

4 Cara Isi Saldo E-Toll Menggunakan HP

Mengisi saldo e-toll tidak lagi memerlukan penggunaan uang tunai. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

25 hari lalu

Tren Belanja Online Jelang Lebaran 2024, Penjualan Baju Muslim Meningkat 12 Kali Lipat

Peningkatan belanja online berkaitan erat dengan perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

29 hari lalu

Soal Dugaan Monopoli Data Lokal di Balik Kongsi TikTok dan GOTO, Ini Respons Bos Tokopedia

Setelah menonaktifkan personalisasi data, laman belanja di TikTok itu akan menampilkan produk-produk sesuai algoritma umum.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

30 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

30 hari lalu

Bos Tokopedia Blak-blakan soal Permasalahan Predatory Pricing di E-Commerce

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto buka suara soal permasalahan predatory pricing atau jual rugi di e-commerce.

Baca Selengkapnya

Proses Migrasi Rampung, TikTok Shop Resmi Ganti Nama jadi Shop Tokopedia

30 hari lalu

Proses Migrasi Rampung, TikTok Shop Resmi Ganti Nama jadi Shop Tokopedia

Presiden Tokopedia Melissa Siska Juminto menyatakan proses migrasi TikTok Shop ke Tokopedia sudah rampung per 27 Maret 2024. Kini fitur belanja tersebut resmi berganti nama Shop Tokopedia.

Baca Selengkapnya