Efek Corona, Konsumsi Listrik Bisnis dan Industri Bakal Turun

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 18 Maret 2020 08:10 WIB

ilustrasi listrik di rumah (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memproyeksikan penurunan konsumsi listrik untuk sektor bisnis dan industri pada Maret akibat pandemi virus corona Covid-19 di Indonesia.

Executive Vice President Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN Edison Sipahutar mengatakan imbauan untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dan berkurangnya aktivitas di luar rumah ini berdampak pada menurunnya konsumsi listrik di sektor bisnis sebesar 0,9 persen hingga 1,8 persen.

Penurunan konsumsi listrik juga terjadi pada sektor industri yang diproyeksikan sebesar angka 1,2 persen sampai dengan 2,4 persen. Sementara, untuk konsumsi listrik rumah tangga akan naik sebesar 1,5 persen hingga 2 persen.

"Rumah tangga meningkat tetapi perkiraannya penurunan konsumsi listrik di bisnis dan industri," ujarnya kepada Bisnis, Selasa, 17 Maret 2020.

Dia mengatakan dampak Corona dapat membawa penurunan penjualan listrik secara total setahun. Adapun, penurunan penjualan listrik PLN dalam setahun ini diperkirakan mencapai 0,6 persen hingga 1,2 persen akibat wabah Covid-19 ini. Proyeksi penurunan konsumsi listrik tersebut terjadi apabila merebaknya Covid-19 ini berlangsung untuk jangka waktu yang lama.

"Mudah-mudahan segera pulih, sehingga perkiraan penjualan listrik tidak mengalami penurunan," katanya.

Pada Januari lalu, penjualan mengalami pertumbuhan sebesar 3,8 persen atau lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang dapat mencapai 5,69 persen. Hal itu disebabkan oleh konsumsi listrik industri yang tumbuh negatif sebesar -1,61 persen.

"Yang bulan Februari data belum dirilis. Di Januari penjualan listrik keseluruhan hanya tumbuh 3,8 persen ini dikarenakan sektor industri yang tumbuh negatif konsumsi listriknya minus 1,61 persen, padahal Januari tahun lalu (y-o-y) konsumsi listrik industri capai 3,79 persen," kata Edison.

Rendahnya konsumsi listrik sektor industri di awal tahun ini dikarenakan turunnya pemakaian di industri tekstil, besi baja, kimia dan semen yang masing-masing tumbuh negatif sebesar -6,5 persen, -5,4 persen, -3,5 persen, dan -4,3 persen.

Untuk konsumsi listrik rumah tangga di Januari 2020 mengalami pertumbuhan 6,13 persen, sedikit lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 6,5 persen dan lebih tinggi bila dibandingkan konsumsi rumah tangga sepanjang 2019 yang mencapai 5,94 persen.

Konsumsi listrik bisnis di Januari tahun ini mencapai 5,5 persen, lebih rendah jika dibandingkan dengan Januari tahun 2019 yang mencapai 7,16 persen dan sepanjang tahun lalu yang mencapai 6,01 persen.

Hingga Februari kemarin, realisasi penjualan listrik PLN mencapai 40,5 TWh dengan pertumbuhan mencapai 5,79 persen. Angka pertumbuhan penjualan listrik hingga Februari ini lebih rendah bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang dapat mencapai 6 persen

Pertumbuhan penjualan listrik hingga Februari yang rendah ini disebabkan oleh konsumsi listrik industri sebesar 1,68 persen, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 4,54 persen.

Sementara itu, untuk konsumsi listrik rumah tangga hingga Februari 2020 tumbuh 7,58 persen atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 7,04 persen dan lebih tinggi bila dibandingkan konsumsi rumah tangga sepanjang 2019 yang mencapai 5,94 persen.

Menurut Edison, rendahnya konsumsi listrik di awal tahun ini disebabkan oleh sejumlah faktor yakni banjir yang kerap terjadi di Januari dan Februari sehingga menyebabkan beberapa wilayah mengalami pemadaman.

"Ada pengaruh banjir tetapi dampaknya mengurangi pertumbuhan sekitar 0,15 persen. Banyak pemadaman sehingga menyebabkan energi tak terjual maksimal," ucapnya.

Dia optimistis target penjualan PLN dapat tercapai di tahun ini. PLN membidik penjualan listrik perusahaan ditargetkan dapat mencapai 256,70 Tera Watt hour (TWh) dengan pertumbuhan sebesar 4,55 persen hingga akhir tahun ini

Hal itu ditopang dari rencana untuk menambah konsumsi dari calon pelanggan potensial smelter, Kawasan Industri (KI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan destinasi pariwisata.

"Sampai saat ini belum ada perubahan target. Kami terus monitor perkembangannya, termasuk pelanggan bisnis dan industri," ungkapnya.

BISNIS

Berita terkait

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

8 jam lalu

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

PLN NTB meneken Perjanjian Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Baca Selengkapnya

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

1 hari lalu

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengumumkan perpanjangan masa penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 hingga 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara

Baca Selengkapnya

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

2 hari lalu

Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile

Kompetisi profesional kasta tertinggi di Indonesia yaitu PLN Mobile Proliga 2024 siap digelar mulai 25 April 2024. Untuk memudahkan pecinta voli yang ingin menonton langsung gelaran ini di lokasi pertandingan, tiket pertandingan dapat dibeli melalui aplikasi PLN Mobile.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

3 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Pengembangan Voli di Indonesia Lewat PLN Mobile Proliga 2024

4 hari lalu

PLN Dukung Pengembangan Voli di Indonesia Lewat PLN Mobile Proliga 2024

Perseroan berharap pelaksanaan liga voli profesional tersebut akan mampu mencetak atlet-atlet voli Indonesia berkelas dunia.

Baca Selengkapnya

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

4 hari lalu

Nonton Liga Voli PLN Bisa Dapat Voucher Token Listrik

PT PLN (Persero) mendukung ajang kompetisi voli PLN Mobile Proliga 2024. Penonton bisa dapat voucher token listrik.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Dukung PEVS

4 hari lalu

Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Dukung PEVS

Guna memperkuat kolaborasi dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di tanah air, PT PLN (Persero) mendukung penyelenggaraan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

5 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

6 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya