Sentimen The Fed Dinilai Makin Bebani Tren Bearish IHSG

Senin, 16 Maret 2020 13:38 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pemangkasan suku bunga The Fed dan tingginya penyebaran kasus corona atau Covid-19 baik di global maupun domestik menjadi penekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan sesi I hari ini, Senin 16 Maret 2020.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan tindakan Bank Sentral AS yang kembali memangkas suku bunganya hingga ke level 0,25 persen untuk menjaga perekonomian negaranya tak ayal menimbulkan kecemasan di pasar saham karena dinilai tiba-tiba.

“Sehingga dirsespon dengan aksi jual,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Senin 16 Maret 2020.

Pagi tadi, The Fed memangkas Fed Fund Rate sebesar 1 persen menjadi kisaran 0-0,25 persen, level terendah sejak Desember 2015. Selain itu, The Fed akan meningkatkan kepemilikan obligasi sebanyak US$700 miliar.

Selain itu, kata Dennies, kondisi perekonomian di dalam negeri juga tengah melambat dari terhambatnya berbagai aktivitas dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas, seperti berubahnya operasional perkantoran dan kegiatan belajar.

Advertising
Advertising

Dia memprediksi untuk jangka pendek tren bearish masih akan kuat dan volatilitas masih tinggi.

Berdasarkan data Bloomberg, pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin 16 Maret 2020. IHSG parkir di level 4,735,60 dengan pelemahan 171,96 poin atau 3,50 persen dibandingkan dengan level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada akhir perdagangan Jumat 13 Maret 2020. IHSG mampu berbalik ke zona hijau setelah sempat mengalami trading halt pada menit ke 15 setelah pasar dibuka. IHSG ditutup pada level 4907,571 atau menguat 0,24 persen dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya.

Pelemahan indeks pada Senin ini dimulai sejak pembukaan. Terpantau pada pukul 09.02 indeks terkoreksi tajam 181,43 poin atau 3,70 persen ke level 4.726,13. Adapun sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 4.711,63 – 4.904,53.

Seluruh 9 sektor menetap di wilayah negatif pada akhir sesi I, dipimpin infrastruktur (-5,36 persen), agri (-4,33 persen), consumer (-4,15 persen) dan industri dasar (-3,61 persen).

Dari 684 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 73 saham menguat, 316 saham melemah, dan 297 saham stagnan.

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 menit lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya