IHSG Diprediksi Menguat Seiring Sinyal Positif Pasar Saham AS

Reporter

Antara

Selasa, 10 Maret 2020 10:48 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik. (ANTARAFOTO)

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 10 Maret 2020, diprediksi menguat seiring sinyal positif dari pasar saham AS.

IHSG dibuka menguat 12,68 poin atau 0,25 persen ke posisi 5.149,49. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,17 poin atau 0,39 persen menjadi 816,92.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020, mengatakan wabah Covid-19 yang menjadi ancaman ekonomi global telah merontokkan harga minyak dan membuat pelaku pasar semakin panik sehingga tekanan ke pasar juga kian kuat.

"Kendati masih dibayangi kekhawatiran dampak dari wabah Covid-19 ini, namun sinyalemen indeks saham Asia untuk menguat pada hari ini terbilang terbuka lebar pasalnya muncul sinyal positif indeks AS dari Dow Jones Index Future tentatif menguat," ujar Alfiansyah.

Sinyalemen tersebut setidaknya diperkirakan menjadi katalis positif bagi pasar termasuk saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan indeks acuan IHSG bisa terbawa sentimen dari pasar AS tersebut.

Jatuhnya harga minyak mentah dunia, menjadi ancaman baru bagi prospek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Karena dengan turunnya harga minyak berisiko menekan penerimaan negara terutama dari pos penerimaan pajak penghasilan (PPh) dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor migas.

Jika dilihat tahun 2019, kondisi penerimaan negara sudah mengalami tekanan sejak awal, salah satunya dipengaruhi oleh realisasi harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang berada jauh di bawah asumsi dalam APBN 2019.

Namun demikian, pemerintah masih perlu melihat apakah penurunan harga minyak mentah dunia merupakan situasi yang berlangsung hanya dalam jangka pendek hitungan bulan, atau jangka panjang yaitu kuartal atau semester.

Sementara itu, berkenaan dengan wabah Covid-19, pemerintah tetap fokus memitigasi dampaknya ke perekonomian nasional karena risiko penurunan yang besar sudah terlihat akibat lumpuhnya ekonomi China dan Singapura.

Demikian pula dengan aktivitas perdagangan dunia hampir semuanya terhambat karena industri di China yang diperkirakan lumpuh.

Akibatnya, Indonesia yang selalu mengimpor bahan baku yang di impor dari China telah menghambat produktivitas di dalam negeri.

Sementara dalam APBN 2020 harga minyak dipatok 63 dolar AS per barel. Artinya, ada potensi penurunan penerimaan negara dari PPh Migas dan PNBP migas. APBN sebagai sumber solusi, kini juga tengah mendapatkan tekanan.

Merespons anjloknya IHSG awal pekan kemarin, BEI menerapkan kebijakan "auto rejection" baru yang dimulai hari ini. Kebijakan tersebut adalah harga saham hanya bisa turun maksimal 10 persen dalam satu hari, jika melebihi maka akan terkena auto rejection bawah. Untuk batas atas masih sama 20-35 persen sesuai fraksi harga.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 224,4 poin atau 1,14 persen ke 19.474,4, indeks Hang Seng menguat 142,3 poin atau 0,57 persen ke 25.182,8, dan indeks Straits Times menguat 38 poin atau 1,37 persen ke 2.820,37.

ANTARA

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya