Tangani Saham Harga Sekitar Rp 50, BEI Bakal Bikin Papan Khusus

Reporter

Bisnis.com

Senin, 9 Maret 2020 07:34 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertimbangkan untuk membuat papan pencatatan baru yang mewadahi saham-saham yang masuk dalam kategori pengawasan khusus seperti saham di kisaran batas bawah Rp 50 atau gocap, sebagai pengembangan dari wacana penghapusan batas bawah harga saham.

Sebelumnya, pada 2019 lalu BEI berencana menghapuskan batas bawah harga saham terendah untuk meningkatkan transparansi perdagangan saham. Namun, seiring berjalannya waktu wacana itu tertunda dan disebut bakal terlaksana di 2020.

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus mengkaji langkah yang sebaiknya dilakukan untuk menangani saham-saham yang terjerembap di level harga terendah alias Rp 50.

Wacana yang saat ini jadi pilihan adalah memisahkan pencatatan saham-saham gocap di sebuah papan baru. Adapun mengenai batas bawah harga saham, Laksono mengatakan hal tersebut masih dipertimbangkan.

“Apakah langsung batas bawahnya dilepas atau menunggu dulu, masih akan ditentukan kemudian. Tapi papannya dibentuk dulu,” katanya saat dihubungi Bisnis.com baru-baru ini.

Menurutnya, saat ini rencana tersebut termasuk perangkat peraturan perdagangannya tengah menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bila disetujui, BEI akan melakukan penilaian untuk masing-masing saham untuk menentukan penempatannya.

“Karena tidak semua perusahaan itu trading [di level] Rp 50 karena alasan-alasan yang sifatnya going concern, tapi ada juga yang memang value-nya di situ,” katanya.

Di sisi lain, Laksono menyebut implementasi rencana ini tak bakal dilaksanakan dalam waktu dekat. Pasalnya, selain menunggu lampu hijau dari OJK, bursa juga masih menunggu situasi pasar lebih kondusif.

Definitely tidak di semester I, tapi so far masih di 2020. Kan sekarang masih banyak sekali dampak dari kasus Jiwasraya masih ada coronavirus, menunggu market tenang,” tutur Laksono.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, penghuni kelompok saham gocapan tercatat terus mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2017, tercatat hanya 35 emiten yang masuk ke dalam daftar ini.

Namun, anggota kelompok bertambah menjadi 41 emiten pada 2018. Tidak berhenti di situ, jumlah kelompok saham yang diperdagangkan dengan harga kisaran batas bawah itu bertambah menjadi 71 tahun lalu.

Untuk periode berjalan 2020, jumlah anggota kelompok saham gocapan kembali bertambah. Saat ini, setidaknya terdapat 101 emiten masuk ke dalam daftar tersebut.

BISNIS

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

13 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

10 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

10 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

17 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya