Corona Meluas, Biro Travel Mulai Efisiensi Pangkas Jumlah Pegawai

Jumat, 6 Maret 2020 13:10 WIB

Sejumlah calon jamaah umrah yang batal berangkat ke Jeddah lewat Singapura tiba di Bandara International Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 28 Februari 2020. Sebanyak 112 orang calon jamaah umrah dari Sumatera Selatan melalui bandara Changi, Singapura dipulangkan kembali ke tanah air akibat adanya penangguhan visa umrah dan wisata yang dikeluarkan Kerajaan Arab Saudi terkait penyebaran virus corona. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Pembatalan penerbangan akibat penyebaran virus corona memukul bisnis biro perjalanan. Industri perhotelan turut terdampak dengan anjloknya tingkat okupansi tempat penginapan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan kehadiran virus corona menurunkan minat masyarakat untuk melancong. Imbasnya, jasa yang ditawarkan biro perjalanan mulai dari penjualan tiket hingga paket wisata tak terjual. Di awal pekan ini saja Astindo mencatat terdapat pembatalan kunjungan sejumlah perusahaan besar ke beberapa destinasi wisata dengan jumlah peserta lebih dari 3.000 orang.

Kondisi ini membuat pemasukan perusahaan sejak Januari akhir hingga Februari berkurang drastis. Pauline mengatakan sejumlah pengusaha sampai harus mengurangi jumlah karyawan. "Jumlahnya sedang kami survey karena keputusannya baru 1 Maret lalu," katanya kepada Tempo, Kamis . Saat ini Astindo memiliki sekitar 7.000 anggota terdaftar.

Pauline mengaku para pengusaha membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk tetap bertahan. Insentif berupa pemotongan pajak, penurunan bunga kredit bank, hingga penurunan tarif dasar listrik dinilai sangat mendesak. Kebijakan ini menurut dia telah diterapkan di negara tetangga yang juga terdampak virus corona seperti Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. "Saat ini anggota kami masih harus dibebani biaya operasional seperti sewa kantor, bunga bank, gaji karyawan, pajak, listrik, telepon, dan sebagainya," ujar dia.

Advertising
Advertising

Insentif tersebut dinilai lebih efektif ketimbang bantuan untuk pemasaran seperti yang direncanakan pemerintah. Pauline mengatakan kegiatan promosi tak bisa langsung membuahkan hasil. Selain itu, harga paket perjalanan semurah apapun dianggap belum dapat membangkitkan minat orang untuk bepergian.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansjah berharap pemerintah tak memberikan insentif terbatas pada 10 destinasi wisata utama. Pasalnya saat ini dampaknya telah terasa di seluruh daerah. Dia juga berharap insentif dapat diberikan setidaknya selama enam bulan mulai bulan ini yang termasuk masa low season.

Budi menuturkan penurunan kunjungan wisata akibat penyebaran virus corona membuat sejumlah anggotanya mengurangi aktivitas usaha. "Beberapa ada yang mulai mengurangi jam kerja dan cuti tanpa dibayar," katanya. Perusahaan mulai melakukan efisiensi.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan industri perhotelan pun turut babak belur. Penurunan okupansi di sekitar 6.000 hotel di seluruh Indonesia mencapai sekitar 50 persen sejak awal tahun hingga saat ini.

<!--more-->

Maulana mengatakan pengusaha masih sempat optimistis menghadapi penurunan kunjungan turis asing pada awal tahun lalu. Mereka bertumpu pada pasar wisatawan domestik yang mencapai 270 juta tahun lalu. Namun berita mengenai masuknya virus corona ke Indonesia membuat turis domestik khawatir dan menunda perjalanan wisata. Tingkat pembatalan pemesanan kamar melonjak setidaknya dalam tiga hari terakhir.

Hingga Februari okupansi hotel di daerah favorit turis Cina seperti Bali, Batam, Bintan, dan Manado mengalami penurunan rata-rata sekitar 30-40 persen. "Tapi sekarang penurunan okupansi juga terjadi di daerah lain, termasuk Jakarta," kata Maulana.

Ketua PHRI DKI Jakarta Krishandi mengamini dampak virus corona tersebut. “Mestinya, Maret ini mulai growing (okupansi) dan bulan depan okupansi bisa 50 persen, tapi dengan kejadian ini (corona), 40 persen (okupansi) saja berat,” keluhnya. Pasalnya pemerintah DKI menangguhkan sejumlah izin permohonan keramaian seperti konser musik pada pada bulan ini. Padahal, pada bulan ini sudah ada sejumlah agenda konser musik yang bakal digelar di Ibu Kota.

GANGSAR PARIKESIT | CAESAR AKBAR | VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Polda Metro Jaya Ungkap Penipuan Haji Furoda, Korban Rugi Rp 563 Juta

37 hari lalu

Polda Metro Jaya Ungkap Penipuan Haji Furoda, Korban Rugi Rp 563 Juta

Dirkrimsus Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan pemberangkatan Haji Furoda atau haji undangan resmi dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

50 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

51 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

56 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

58 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Profil Bisnis Pegipegi yang Umumkan Tutup Setelah 12 Tahun Beroperasi

12 Desember 2023

Profil Bisnis Pegipegi yang Umumkan Tutup Setelah 12 Tahun Beroperasi

Pegipegi atau PT Go Online Destinations, resmi menutup layanannya di Indonesia pada 11 Desember 2023

Baca Selengkapnya