Harga Apartemen di Jakarta Melejit, Bagaimana Nasib Milenial?

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 5 Maret 2020 15:41 WIB

Pengunjung mengamati maket apartemen dalam pameran Real Estate 2008 di JCC, Minggu (26/10). Pengembang berlomba menawarkan apartemen, perkantoran dan rumah hunian dengan diskon menarik dan kemudahan pembayaran. TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga riset properti Jakarta Property Institute mencatat bahwa survei yang dilakukan kepada milenial menunjukkan ada sejumlah faktor yang menentukan keinginan untuk tinggal di apartemen yang ada di Jakarta. Alasan itu antara lain adalah lokasi tempat tinggal, biaya transportasi, dan waktu tempuh yang minim.

Minat kalangan milenial untuk tinggal di hunian vertikal atau apartemen semakin tinggi. Besarnya kebutuhan untuk memiliki hunian di pusat kota dinilai menjadi salah pemicunya.

Berdasarkan survei Jakarta Property Institute (JPI) terhadap 300 orang responden yang tersebar di seluruh Jabodetabek, ditemukan peminat apartemen di pusat kota Jakarta dari kalangan milenial mencapai 54 persen. "Berbeda dengan generasi sebelumnya, ternyata generasi milenial lebih siap tinggal di hunian vertikal," kata Direktur Program Jakarta Property Institute (JPI) Mulya Amri saat melakukan paparan di Jakarta, Kamis 5 Maret 2020.

Namun, pada kenyataannya tak semua milenial yang memiliki keinginan untuk tinggal di apartemen bisa langsung membeli atau menyewa apartemen. Pasalnya, harga apartemen yang terjangkau di Jakarta sudah sangat minim. Harga apartemen juga terus melejit dari waktu ke waktu.

Padahal, berdasarkan hasil survei, 82 persen responden hanya memiliki kemampuan mencicil apartemen yang terbatas, yakni di angka Rp 3 juta per bulan. Lebih tepatnya, 54 persen ingin membayar Rp 1-3 juta dan 28 persen kemampuan membayarnya di bawah Rp1 juta per bulan.

Pengembang swasta berusaha menyediakan apartemen terjangkau contohnya di daerah Kemayoran dipatok Rp 380 juta hingga R p667 juta. Dengan harga jual tersebut, nilai cicilannya akan berada di kisaran Rp3,8 juta - Rp6,6 juta per bulan untuk tenor 15 tahun.

Advertising
Advertising

Besaran cicilan tersebut pun ternyata dinilai masih di luar kemampuan 82 persen responden milenial. Adapun, rusunami DP nol rupiah yang dibangun oleh Pemerintah DKI Jakarta yaitu Rusunami Klapa Village di Jakarta Timur dijual Rp184 juta - Rp300 juta dengan cicilan kredit sekitar Rp 2,4 juta per bulan untuk tenor 15 tahun. "Penyediaan hunian terjangkau di kota memang harus didukung oleh kebijakan dan subsidi pemerintah" ujar Mulya.

BISNIS

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

10 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

11 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya