Jokowi Ingin 2024 Tak Ada Lagi Penduduk Sangat Miskin

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 4 Maret 2020 15:31 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) dan Menteri Perdangangan Agus Suparmanto dalam pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu 4 Maret 2020. Rapat kerja itu mengangkat tema Akselerasi Peningkatan Ekspor dan Penguatan Pasar Dalam Negeri Menuju Indonesia Maju. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap kemiskinan ekstrem hilang dari Indonesia pada 2024. Saat ini berdasarkan data Bank Dunia, jumlah penduduk Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok sangat miskin mencapai 9,91 juta jiwa atau sekitar 3,4 persen dari total penduduk.

Jokowi meminta jajarannya untuk fokus mengentaskan kemiskinan dari kelompok sangat miskin. "Data tentang siapa dan di mana warga kita ini harus betul-betul akurat sehingga program bisa disasarkan tepat pada kelompok sasaran yang kita inginkan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.

Pengertian penduduk sangat miskin menurut Bank Dunia adalah orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari US$ 1,91 per hari atau kurang dari Rp30.000 per hari dengan asumsi kurs 1 dolar AS sama dengan Rp 14.130.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta program pengentasan kemiskinan terkonsolidasi dan terintegrasi sehingga tepat sasaran. Jokowi meminta setiap kementerian dan lembaga berbagi peran.

Presiden pun meminta perusahaan pelat merah dan swasta fokus memberikan bantuan kepada penduduk sangat miskin. "Kalau betul bisa konsolidasi saya yakin angka nol (kemiskinan esktrem) bisa kita lakukan," kata Jokowi.

Advertising
Advertising

Secara total, penduduk miskin di Indonesia mencapai 24,7 juta jiwa per September 2019. Angka ini merepresentasikan 9,22 persen dari total penduduk di Indonesia.

Jokowi mengapreasiasi pencapaian tersebut, mengingat pada 2015 posisi Indonesia berada pada 11,22 persen. "Angka di bawah 10 persen ini adalah capaian yang sangat baik namun pekerjaan besar kita belum selesai dalam rangka menurunkan angka kemiskinan kita," kata Jokowi.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui program pengentasan kemiskinan dan stunting masih belum tepat sasaran. Penyelarasan data diyakini akan mengurangi masalah tersebut. Pemerintah menargetkan penurunan rasio kemiskinan menjadi 6,5 persen dan stunting menjadi 14 persen pada 2024.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

7 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

10 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

14 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

17 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya