Setelah Terperosok Pekan Lalu, IHSG Diprediksi Menguat ke 5.500

Senin, 2 Maret 2020 08:09 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada hari ini diprediksi bakal menguat ke level 5.500 setelah sepanjang pekan lalu terperosok dalam. Penguatan ideks didorong oleh sentimen global maupun domestik.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan sentimen Virus Corona bakal tetap membayangi kinerja IHSG di pekan pertama Maret 2020. Dalam hitungannya, ia memprediksi level support IHSG akan berada di area 5.288 sampai dengan 5.400 sedangkan level resistance di area 5.500 sampai 5.600.

"Kami melihat ada potensi IHSG mengalami penguatan. Pelaku pasar kami sarankan tidak perlu terlalu panik karena sebenarnya yang sembuh dari virus corona lebih banyak dibandingkan yang meninggal dunia," kata Hans dalam riset, Ahad, 1 Maret 2020.

Namun begitu, Hans mengakui bila virus Corona pasti akan berdampak terhadap perekonomian. Kekhawatiran berlebih bakal menyebabkan tekanan besar pada perekonomian dan pasar keuangan.

Hans menjelaskan, bagi investor yang punya horizon waktu lebih dari dua tahun ini adalah periode yang bagus untuk mencicil saham berfundamental bagus. Ia menyebutkan peluang selalu datang dari koreksi tajam di pasar akibat ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan.

Advertising
Advertising

Kecemasan pelaku pasar, menurut dia, terjadi karena penyebaran virus korona saat ini tumbuh lebih cepat di luar Cina yang menimbulkan kekhawatiran pada pasokan barang dan permintaan konsumen turun lebih besar dari estimasi sebelumnya. Di sisi lain, langkah OJK telah mengizinkan emiten melakukan buyback saham tanpa rapat umum pemegang saham akan menjadi sentimen domestik.

Hal ini memberikan sinyal positif ketika sebuah emiten mengumumkan rencana buyback karena mengindikasikan saham mereka sudah murah.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan otoritas sudah memiliki protokol dalam menghadapi tren penurunan di pasar saham. Dia menyebut, protokol telah disiapkan bila tren negatif berlanjut hingga batas tertentu.

“Tenang saja kami sudah punya protokolnya, ya. Kalau sudah melebihi threshold turunnya ya itu ada berapa yang bisa kami lakukan. Kami bisa membolehkan buyback (tanpa melalui RUPS)," ujar Wimboh di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Head of Marketing & Retail PT Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengatakan pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis guna menghasilkan kebijakan yang dapat kembali menggairahkan pasar. Pasalnya, katalis negatif yang berasal dari luar negeri terus datang menghantam pasar saham Indonesia akan semakin menurunkan kepercayaan investor.

Selama Februari 2020, transaksi pialang saham memang turun 8,3 persen secara bulanan menjadi Rp 278,45 triliun. "Kami harap regulator pasar dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan optimal yang akan memulihkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia," kata Paramita.

BISNIS

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

12 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya