The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga, Dolar AS Anjlok terhadap Yen

Sabtu, 29 Februari 2020 09:10 WIB

Warga menjual mata uang dolar di money changer kawasan Kwitang. Nilai tukar dolar Amerika Serikat, mencapai level Rp14.060 per Dolar AS. Jakarta, 25 Agustus 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Ketua The Federal Reserve atau The Fed Jerome Powell menyatakan bank sentral dapat memangkas suku bunga setelah Virus Corona berdampak pada jebloknya kurs dolar AS. Pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB, kurs dolar AS jeblok ke tingkat terendah tujuh minggu terhadap yen Jepang.

Powell pada Jumat, 28 Februari 2020 mengatakan bank sentral akan bertindak sewajarnya untuk mendukung ekonomi dalam menghadapi risiko yang ditimbulkan oleh wabah virus Corona. Hal itu disampaikan meskipun ia yakin ekonomi tetap dalam kondisi kuat.

Yen Jepang berada di jalur untuk kenaikan harian terbesar sejak Mei 2017 karena investor pindah ke mata uang safe-haven. Yen telah menguat hingga setinggi 107,52 terhadap dolar dan terakhir diperdagangkan naik 1,51 persen pada 107,92.

Indeks dolar terakhir turun 0,324 persen menjadi 98,127, turun sekitar satu persen minggu ini karena meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga. Pemotongan suku bunga setidaknya sebesar 25 basis poin dengan ekspektasi 57,6 persen.

Beberapa investor sebelumnya menyarankan The Fed memangkas suku bunga lebih cepat.
"Sangat mungkin bahwa pasar akan memaksa Fed untuk memotong bahkan sebelum pertemuan 18 Maret, dan pertanyaannya adalah apakah itu penting? Apakah itu cukup untuk menyelesaikan pasar dalam waktu dekat? " kata Bill Zox, kepala investasi di Diamond Hill Capital.

Terlebih imbal hasil pada surat utang pemerintah AS dua tahun, yang bergerak dengan ekspektasi perubahan kebijakan suku bunga, telah turun sekitar 32,5 persen minggu ini.

Penyebaran cepat virus Corona meningkatkan ketakutan akan pandemi. Pasalnya, sudah ada enam negara melaporkan kasus pertama mereka dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan penyebaran globalnya dan peringatan risiko dampak menjadi "sangat tinggi".

Mark McCormick, kepala strategi valuta asing global di TD Securities menyebutkan yen Jepang secara signifikan lebih kuat dari bahkan minggu lalu. "Ketika saya mendengar orang mengatakan bahwa yen bukan lagi safe-haven. Kami sekarang kembali ke level yang sesuai," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

14 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

1 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

4 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

5 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

6 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

6 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya