Gubernur BI: Dana Asing Keluar dari Indonesia Rp 30,8 Triliun

Jumat, 28 Februari 2020 16:39 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis 23 Januari 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo menyebutkan, sejak Januari 2020 hingga kini sudah puluhan triliun rupiah dana asing keluar dari Indonesia. Namun kecenderungan investor asing melepas portofolio itu terjadi di berbagai negara, tidak hanya di Indonesia.

Dari catatannya, sejak akhir Januari-Februari, net outflow dari surat berharga negara atau SBN Rp 26,2 triliun dan Rp 4,1 triliun dari saham keluar dari Indonesia. "Sehingga totalnya mencapai Rp 30,8 triliun," ujar Perry di kompleks Bank Indonesia, Jumat, 28 Februari 2020.

Keputusan investor melepas portofolio itu tak lepas dari kekhawatiran dampak penyebaran virus Corona (Covid-19) yang kian meluas ke berbagai sektor dan memukul pasar keuangan global. Indonesia pun terkena getahnya.

Perry menjelaskan, sikap investor yang melepas portofolio asing dari berbagai negara itu yang kemudian berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah dan berbagai mata uang di negara lain. Hengkangnya dana asing itu tak lepas dari kecemasan investor terhadap dampak penyebaran virus corona yang kini tak hanya menjangkiti warga Cina.

Tak hanya di Indonesia, Perry mengungkapkan keluarnya modal asing juga tercatat terjadi di Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Singapura, dan negara-negara lain. Bila mengacu pada perhitungan periode tahun berjalan atau year to date (ytd), nett outflow SBN tercatat sebesar Rp 11 triliun dan saham Rp 1,6 triliun.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Sekar Putih Djarot menyebutkan pihaknya terus memperhatikan perkembangan dan dinamika pasar saham secara ketat. OJK akan terus berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia untuk melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan sesuai dengan kewenangan.

Terlebih indeks harga saham gabungan atau IHSG belakangan terus melemah. Koreksi IHSG, menurut Sekar, terjadi karena oleh sentimen negatif penyebaran virus Corona yang semakin meluas ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat.

“OJK bersama Pemerintah dan BI telah dan akan terus mensinergikan kebijakan untuk memberikan stimulus dan menjaga kepercayaan publik khususnya investor,” ujar Sekar melalui keterangan tertulis.

Sebelumnya, OJK berjanji akan segera memberikan insentif bagi industri keuangan, terutama perbankan, demi mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh wabah Corona. Stimulus yang akan diberikan yakni pengurangan indikator perhitungan kolektibilitas kredit dari semula tiga menjadi cukup satu saja bagi sektor yang perekonomiannya terkena dampak virus Corona, seperti pariwisata dan ekspor.

BISNIS

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

1 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

3 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

3 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

6 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

6 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

6 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya