Gara-gara Virus Corona, Angkasa Pura I Rugi Rp 40 M Sebulan

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Jumat, 28 Februari 2020 08:25 WIB

Sejumlah dokter dan petugas medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Soekarno Hatta bersiap menaiki ambulance golf car untuk bersiaga menjemput penumpang tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 10 Februari 2020. Semenjak maraknya isu virus Corona, KKP Klas 1 Soetta dan PT. Angkasa Pura II menyiapkan Ambulance mini selama 24 jam di terminal kedatangan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I memprediksi kehilangan pendapatan hingga Rp 40 miliar per bulan gara-gara penyebaran virus corona di Cina. Kerugian BUMN ini dialami karena rute penerbangan dari dan menuju Cina ditutup sementara sejak 5 Februari 2020.

Direktur Utama (Dirut) Angkasa Pura I Faik Fahmi menyebut ada 35 penerbangan per hari dari Bali menuju Negeri Tirai Bambu. "Penerbangannya sekitar 6.800 penumpang per hari. Jadi memang dampaknya cukup signifikan, mungkin kalau per bulan Rp 40 miliar," kata dia ketika ditemui di kantor Kementerian PMK, Jakarta, Kamis 27 Februari 2020.

Guna meminimalisir kerugian, Faik mengatakan, AP I akan mengalihkan penerbangan internasional yang ditutup untuk digunakan slotnya bagi penerbangan domestik. Seperti program pemerintah saat ini yang memberikan stimulus untuk 10 destinasi pariwisata dalam negeri yang paling terdampak virus corona.

"Jadi yang biasanya internasional, kita bisa kasih ke domestik caranya melalui insentif yang kita berikan," ucap Faik.

Contoh insentif yang bisa diberikan Angkasa Pura I seperti memberikan diskon untuk tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) atau passenger service charge (PSC) hingga 20 persen. "Opsi lain seperti free landing discount, itu kita berikan," ujar Faik.

Ia mengatakan, Angkasa Pura I akan bekerja sama dengan Pemerintah dan stakeholder terkait guna memulihkan sektor bisnis penerbangan yang tengah lesu akibat wabah virus corona yang berasal dari Cina. "Memang ini persoalan yang kita harus pikirkan bersama-sama," tutur Faik.

Sebelumnya, pemerintah telah menyiapkan insentif untuk wisatawan mancanegara dengan memberikan alokasi tambahan sebesar Rp 298,5 miliar terdiri dari alokasi untuk maskapai dan agen diberikan diskon khusus ataupun semacam insentif totalnya Rp 98,5 miliar. Alokasi lainnya diberikan kepada anggaran promosi sebanyak Rp 103 miliar, kegiatan tourism sebesar Rp 25 miliar, serta relasi media dan jasa influencer sebesar Rp 72 miliar.

Sementara untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan domestik, pemerintah memberikan diskon tiket pesawat sebesar 30 persen untuk di 10 tujuan wisata. Potongan harga itu diberikan dengan kuota 25 persen dari jumlah kursi pesawat setiap penerbangan. Destinasi yang dimaksud antara lain Danau Toba, Yogyakarya, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan. Potongan itu akan berlaku selama tiga bulan dari Maret hingga Mei 2020.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

5 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

5 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

6 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

6 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

6 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

9 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

9 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya