Paket Insentif Dinilai Bakal Efektif Redam Dampak Virus Corona

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 26 Februari 2020 10:53 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi (kiri) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin rapat terbatas Peningkatan Peringkat Pariwisata Indonesia di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 17 Februaru 2020. Pemerintah berencana akan memberikan insentif 30 % bagi wisatawan asing maupun lokal yang melakukan kunjungan wisata di Indonesia. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Paket kebijakan insentif dampak virus corona yang diterbitkan pemerintah menuai tanggapan positif dari ekonom. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, paket kebijakan itu akan cukup efektif untuk meredam dampak penyebaran virus corona pada perekonomian domestik.

Menurut Josua, langkah cepat itu membuktikan bahwa pemerintah responsif dan antisipatif dalam menghadapi dampak penyebaran Covid-19. Wabah global ini sendiri berpotensi mempengaruhi perlambatan ekonomi dunia yang selanjutnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik yang cenderung melambat.

"Sektor pariwisata domestik diperkirakan akan terdampak signifikan dan mengingat subsektor seperti perhotelan, restoran dan penerbangan akan terpengaruh sehingga berpotensi akan menghambat pertumbuhan konsumsi rumah tangga," kata Josua ketika dihubungi, Rabu 26 Februari 2020.

Josua menilai pemberian insentif, baik berupa diskon tiket pesawat dan hotel, diharapkan akan mendorong minat wisatawan domestik untuk berkunjung ke destinasi di dalam negeri. Dengan upaya mendorong warga untuk berwisata di dalam negeri, dia berharap langkah tersebut dapat mengurangi defisit jasa dalam neraca transaksi berjalan. Pasalnya, dampak dari Covid 19 diperkirakan cukup signifikan bagi perekonomian Cina.

Advertising
Advertising

<!--more-->

"Kondisi ini selanjutnya akan mempengaruhi perekonomian domestik melalui transmisi ke konsumsi rumah tangga, investasi serta sektor pariwisata secara khusus pada kuartal I/2020," ungkap Josua.

Josua mengapresiasi rencana pemerintah memberi stimulus berupa penambahan bantuan kartu sembako serta peningkatan subsidi perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dimaksudkan untuk membatasi penurunan tingkat masyarakat menengah ke bawah. Di sisi lain, dia meminta pemerintah melakukan strategi front loading dalam penyerapan belanja pusat dan daerah.

"Tujuannya mendorong produktivitas belanja sehingga diharapkan ada triple down effect yang dirasakan oleh masyarakat dalam menghadapi perlambatan ekonomi global," ungkapnya.

Seperti diberitakan, pemerintah akhirnya mengeluarkan jurus untuk meredam dampak virus corona atau Covid-19 terhadap perekonomian. Sejumlah paket stimulus ekonomi diterbitkan untuk menggairahkan daya beli masyarakat.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengalokasikan anggaran senilai Rp10,3 triliun. Dana sebesar itu digelontorkan untuk merealisasikan paket kebijakan guna meminimalisir perlambatan pertumbuhan ekonomi.

BISNIS

Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

7 menit lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

25 menit lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

34 menit lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

57 menit lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

1 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

1 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

4 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

5 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

5 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya