Tersengat Virus Corona, Laba Mastercard dan United Airlines Turun

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 25 Februari 2020 15:57 WIB

MasterCard. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Dampak virus corona mulai berpengaruh pada performa keuangan perusahaan global papan atas, termasuk Mastercard Inc. dan United Airlines Holdings Inc. Pasalnya, wabah corona telag menyebabkan sektor pariwisata lesu dan pelancong menunda liburannya.

Kedua perusahaan AS ini baru saja mengumumkan penurunan penjualan dan laba ketika epidemi yang telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Asia dan Eropa. Dikutip dari Bloomberg, Selasa 25 Februari 2020, jaringan kartu kredit AS itu memangkas target pertumbuhan dan pendapatannya sebagai respons atas hantaman virus corona.

Perusahaan yang berbasis di Chicago ini mengoreksi proyeksi laba tahun ini dan menggarisbawahi bahwa hal ini merupakan dampak tak terduga dari epidemi yang sudah berlangsung selama dua bulan ini.

Sementara itu, penyebaran wabah virus corona yang semakin meluas menimbulkan pertanyaan apakah akan dinyatakan sebagai pandemi global. Jika demikian, banyak perusahaan dunia harus merevisi targetnya tahun ini, terutama bisnis perjalanan.

Singapore Airlines Ltd. pada hari Selasa ini membatalkan jadwal penerbangan dari Singapura hingga akhir Mei. Ini menambah daftar panjang maskapai yang dipimpin oleh Cathay Pacific Airways Ltd. yang telah memotong kapasitas penumpang.

Advertising
Advertising

Bahkan, perusahaan investasi pelat merah Temasek Holdings Pte di Singapura juga tidak kebal dari dampak virus ini. Perusahaan mengonfirmasi adanya 90 kasus virus corona. Temasek juga menerapkan pembekuan upah di seluruh perusahaan dan meminta manajemen senior untuk mengambil pengurangan gaji sukarela selama setahun.

Adapun raksasa barang-barang konsumsi AS, P&G, akhir pekan lalu mengatakan penjualan dan pendapatan akan terpengaruh di tengah wabah virus corona yang menganggu rantai pasokan ke Cina dan sekitarnya. HP Inc. pada 24 Februari menandai dampak signifikan untuk arus kas pada kuartal kedua tahun ini karena penundaan produksi.

Sementara itu, jumlah kasus virus corona di Korea Selatan melonjak minggu lalu, meningkat dari hanya puluhan menjadi lebih dari 800. Lonjakan angka itu membuat Korea Selatan menjadi negara paling terinfeksi di luar Cina.

Di Eropa, sebagian besar wilayah di Italia telah terisolasi dan total kasus di seluruh dunia telah mencapai 80.000. Organisasi Kesehatan Dunia menyebut peningkatan jumlah kasus virus corona di luar Cina sangat memprihatinkan meskipun sempat mencopot label krisis pada pandemi ini.

BISNIS

Berita terkait

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

2 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

2 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

7 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

7 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

9 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

11 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

13 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

14 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Komisi VI Puji PLN ihwal Kenaikan Laba Empat Tahun Terakhir

29 hari lalu

Komisi VI Puji PLN ihwal Kenaikan Laba Empat Tahun Terakhir

Komisi VI memuji PLN soal kenaikan laba perusahaan.

Baca Selengkapnya