Luhut Ikut Urusi Pertahanan Indonesia, Ini Awal Mula Ceritanya
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 25 Februari 2020 14:42 WIB
Tempo.Co, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, kini ikut mengurusi urusan pertahanan Indonesia. Luhut mengaku terlibat dalam kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UAE).
Awanya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Putra Mahkota UAE Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Bogor, Jawa Barat, pada Juli 2019. Saat itu, keduanya pun bersepakat untuk menjalin kerja sama di sejumlah bidang, salah satunya pertahanan.
“Nah, Presiden Jokowi menunjuk saya waktu itu, sehingga saya mengkoordinasikan,” kata Luhut dalam acara coffee morning di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa, 25 Februari 2020. Dengan penjelasan awal ini, Luhut berharap tidak ada anggapan yang salah jika dia mengurusi semua hal.
Selama ini, Luhut memang kerap dikritik karena dianggap terlalu banyak mengurus kementerian lain, yang bukan di bawah koordinasi dia. Salah satunya datang dari ekonom senior Faisal Basri. Faisal mengkritik Luhut yang dulunya ikut mengurus investasi, padahal awalnya berada di bawah kewenangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang lama, Darmin Nasution.
"Sampai uang dari Hong Kong masuk ke Indonesia dia urus juga. Ini calo apa menteri? Semua diurus. Memang nomenklatur di dia, tapi jadi tapi tidak benar. Kalau mau jelas, angkat saja dia jadi Perdana Menteri, dia suruh semua menterinya," kata Faisal pada November 2019.
Lebih lanjut, kerja sama pertahanan pun akhirnya terjalin setelah adanya kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke UAE pada Senin kemarin, 24 Februari 2020. Dikutip dari akun twitter Kementerian Pertahanan, Prabowo bertemu bilateral dengan Menteri Pertahanan UAE Mohammed Ahmed Al Bawordi.
Di sana, keduanya pun menandatangani perjanjian kerja sama bidang pertahanan. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut Letter of Intent yang disepakati lebih dulu, oleh kedua negara di Bogor, bersamaan dengan pertemuan Jokowi dan Mohammed bin Zayed.
Karena kebetulan merupakan bekas tentara, kata Luhut, sehingga Ia mengerti materi dari kerja sama yang dilakukan. Selain itu, Luhut menyebut Prabowo telah mengenal lama dirinya sebagai teman. "Pada dasarnya mereka (UAE) akan masuk di industri pertahanan. Itu memang saya mengusulkan dan bilang ke Pak Prabowo, dia setuju," ujar Luhut.