GoFood Berkolaborasi dengan Digitaraya dkk Luncurkan Digitarasa

Senin, 24 Februari 2020 14:21 WIB

CEO & Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata, Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo, Chef Arnold Poernomo, dan Managing Director Digitaraya Nicole Yap saat peluncuran sebuah akselerator bisnis kuliner, Digitarasa di Menara Digitaraya, Jakarta, Senin, 24 Februari 2020. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Gojek Group melalui GoFood bersama Digitaraya dan pakar di industri kuliner Chef Arnold Poernomo, serta CEO & Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata mendirikan akselerator bisnis kuliner: Digitarasa. Digitarasa dibuat untuk mendorong pertumbuhan pengusaha dan startup food & beverage (F&B) serta menciptakan ekosistem kuliner di Indonesia.

Arnold mengatakan Digitarasa difokuskan pada bisnis warga negara Indonesia. "Kami bisa membimbing bisnis-bisnis tersebut agar berkembang seperti bisnis kami berkembang dan bersaing dengan brand asing," kata Arnold di Menara Digitaraya, Jakarta, Senin, 24 Februari 2020.

Salah satu alasan pendirian Digitarasa, kata dia, karena saat ini brand FnB asing di mall-mall persentasenya lebih banyak dibanding brand FnB lokal. Melalui program akselerasi Digitarasa, para pengusaha kuliner lokal bisa mendapatkan akses pengembangan bisnis komprehensif dari mentor-mentor kelas dunia. Selain itu, mereka bakal mendapat akses ke permodalan.

Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan selama lima tahun menjadi partner para mitra UMKM kuliner, Gofood memahami tantangan yang dihadapi para merchant untuk mengembangkan usaha. Termasuk, kata dia, dalam hal manajemen bisnis, pemasaran, dan permodalan.

Dengan inovasi teknologi berkelanjutan, kata dia, saat ini GoFood mampu menjembatani kebutuhan para mitra merchant dari hulu ke hilir. GoFood telah berkembang lebih dari sekadar layanan pesan-antar makanan, karena itu peranannya merambah menjadi enabler (penyedia solusi end-to-end) yang terus mendukung para pengusaha kuliner agar berdaya saing tinggi di industri.

"Setelah sukses dengan Gojek Xcelerate, kali ini kami kembali berkolaborasi melalui Digitarasa untuk membantu percepatan pertumbuhan bisnis para startup kuliner lokal," ujar Catherine.

Managing Director Digitaraya Nicole Yap melihat potensi yang cukup besar di bidang industri kuliner. Data Badan Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik menunjukkan kontribusi sektor kuliner terhadap unit usaha ekonomi kreatif telah mencapai 41,69 persen, tertinggi 1 di antara 15 subsektor lainnya.

Hal itu yang menginspirasinya mereka membuat wadah pengembangan bisnis, di mana para pelaku bisnis kuliner bisa mendapatkan pengetahuan langsung dari para mitra yang telah sukses mengembangkan sektor industri kuliner lewat berbagai inovasi teknologi.

"Berbeda dari perusahaan akselerator bisnis lainnya, Digitarasa dirancang untuk mengembangkan kurikulum pembelajaran bisnis kuliner yang end-to-end," kata Nicole.

Peserta, kata dia, akan belajar mengenai pengembangan bisnis F&B seperti manajemen operasional, branding & marketing, pengembangan produk, riset pasar dan lainnya. Selain mentoring, seluruh peserta juga mendapat kesempatan untuk networking dengan berbagai pemain besar di industri F&B.

Hadir pula di kesempatan yang sama, CEO & Co-Founder Kopi Kenangan Edward Tirtanata. Dia menceritakan pengalamannya mengembangkan bisnis. Lima tahun berkecimpung di industri kuliner Indonesia, dia menyadari pemanfaatan teknologi dapat terus dioptimalkan dalam mengembangkan bisnis, terutama dalam meningkatkan pelayanan dan pengalaman pelanggan.

Inovasi dan networking juga menjadi hal esensial dalam memastikan keberlanjutan bisnis kuliner. "Saya berharap dapat berbagi pengalaman dan pemahaman ini kepada calon peserta nantinya," kata dia.

Di batch pertama, Digitarasa mencari sebanyak-banyaknya pengusaha kuliner terbaik dari seluruh Indonesia. Mereka yang lolos seleksi awal, sesi wawancara dalam format speed dating, dan tahap wawancara akhir dengan dewan panel, berhak mengikuti bootcamp di Jakarta dan belajar langsung dari mentor-mentor kelas dunia.

Tahun ini, Digitarasa akan menjalankan empat batch dengan rangkaian program serupa dengan menargetkan sebanyak-banyaknya peserta startup kuliner lokal terpilih. Nantinya, puluhan startup kuliner terbaik akan mendapatkan akses ke permodalan usaha dan bergabung secara eksklusif di ekosistem Gojek.

Digitarasa akan mengunjungi Medan, Surabaya dan Makassar untuk memperkenalkan program ini kepada para pelaku bisnis kuliner dan membuka kesempatan bagi puluhan startup terpilih di masing-masing kota, untuk mengikuti seleksi langsung dalam format speed dating.

Program Digitarasa dibuka bagi pelaku bisnis kuliner dengan produk siap jual untuk dipasarkan ke masyarakat, dengan usaha yang dibangun dan dimiliki sendiri (bukan franchise). Pelaku bisnis kuliner bisa mendaftar secara online lewat link registrasi yang ada di website www.digitarasa.id atau akun Instagram @digitarasa_id. Pendaftaran ini akan dibuka sampai dengan 6 Maret 2020.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

1 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

1 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

1 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

1 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

2 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

2 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

4 hari lalu

KemenKopUKM Pastikan Kebijakan Pemerintah Berpihak pada Pelaku UMKM

KemenkopUKM tidak menemukan aturan yang melarang secara spesifik warung Madura untuk beroperasi sepanjang 24 jam dalam Perda Kabupaten Klungkung

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

5 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya