Klaim Naik 257 Persen, Industri Asuransi Harus Waspadai Ini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 24 Februari 2020 13:22 WIB

Prahara Asuransi Jiwasraya

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyoroti peningkatan klaim khususnya pada lini asuransi kredit yang cukup drastis sepanjang 2019 lalu. Kontribusi klaim paling besar dari lini asuransi kredit senilai Rp 9,87 triliun atau naik 257 persen dibandingkan 2018 yang senilai Rp 2,76 triliun.

Merespons hal ini, Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe menjelaskan, pelaku di segmen asuransi kredit harus dapat melakukan asesmen guna memitigasi risiko tingginya klaim.

"Anggota AAUI yang menerbitkan asuransi kredit segera lakukan asesment mitigasi risiko, bisa dengan cara bicara lagi dengan krediturnya seperti perbankan multifinance agar menerapkan manajemen risiko dengan baik," ujar Dody di Jakarta, Jumat 21 Februari 2020.

AAUI mencatat klaim industri asuransi umum sepanjang 2019 lalu senilai Rp36,7 triliun atau naik 82,8 persen, dari posisi 2018 yang senilai Rp20,1 triliun. Adapun kontribusi klaim paling besar dari lini asuransi kredit.

Advertising
Advertising

Naiknya nilai klaim ini, seiring dengan bertambahnya jumlah premi di asuransi kredit yang semula Rp 7,86 triliun di 2018 naik sebesar 86,2 persen di akhir 2019 ke posisi Rp14,64 triliun. Hal ini ditandai dengan meningkatnya penyaluran kredit dan pembiayaan kepada masyarakat.

Namun risiko yang menjadi tanggungan asuransi yaitu pada saat debitur tidak mampu menjalankan kewajibannya membayar pinjaman, kreditur dapat mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi. Dari kondisi tersebut, AAUI menilai yang terjadi adalah para kreditur menggunakan sarana asuransi sebagai penekan angka non performing loan (NPL).

BISNIS

Berita terkait

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

2 hari lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

2 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

3 hari lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

3 hari lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

4 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

4 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

7 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

7 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

8 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

8 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya