Gara-gara Virus Corona, Alibaba Rugi tapi TikTok Malah Untung

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 24 Februari 2020 11:45 WIB

Aplikasi TikTok. REUTERS/Danish Siddiqui/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona yang menghantam Cina telah membuat sejumlah industri teknologi Negeri Tirai Bambu tersebut rugi miliaran dolar. Raksasa teknologi Cina, Alibaba Group Holding Ltd. dan Meituan Dianping dilaporkan telah kehilangan pendapatan US$ 28 miliar sejak virus corona atau Covid-19 merebak pada pertengahan Januari lalu.

Kerugian besar itu terjadi karena dua perusahaan itu sangat bergantung pada jutaan karyawan dan truk untuk pengangkut paket dan makanan dalam jaringan transportasi nasional.

Namun, raksasa teknologi lainnya, Tencent justru menghadapi posisi sebaliknya. Operator WeChat yang juga menjajakan gim dan barang virtual lainnya ini justru meraup untung sekitar US$ 18 miliar. Penerimaan inipun melejitkan nilai pasar perusahaan yang kini berkisar setengah triliun dolar.

Dampak virus corona bagi Alibaba dan Wechat berkebalikan karena model bisnis mereka yang berbeda. Alibaba mengandalkan operasi analog atau manual, sedangkan WeChat bergerak sepenuhnya di ranah digital yang sama sekali tidak terganggu wabah.

Advertising
Advertising

"Kami mengirim jauh lebih sedikit paket saat ini karena rekan-rekan pekerja saya tidak bisa bekerja. Kami yang masih bekerja ditugaskan untuk mengirim banyak paket. Untung saya mendapat libur selama Tahun Baru Imlek,"k ata Qiu, seorang kurir Alibaba
yang juga mitra SF Express, dilansir Bloomberg, Senin 24 Februari 2020.

Perusahaan-perusahaan Cina kini memang sedang berjuang untuk mengatasi wabah corona virus. Namun, beberapa perusahaan seperti Tencent dan TikTok meraup peningkatan pengguna karena jutaan orang terpaksa berdiam diri di rumah. Sebab, game seluler dan video streaming sebagai satu-satunya pilihan hiburan masyarakat di Cina

Tencent yang akan melaporkan pendapatan perusahaan pada Maret mendatang berharap adanya lonjakan pengguna dan waktu penggunaan untuk aplikasi permainan online-nya. Untuk saat ini, para analis memproyeksikan perusahaan akan mencetak laju pertumbuhan penjualan tercepat sejak Desember 2018.

Tidak demikian dengan Alibaba, perusahaan ini pada awalnya diuntungkan dari lonjakan belanja online. Namun belakangan ini, jutaan paket yang dikirimkan setiap hari adalah hanya barang-barang bernilai rendah atau nonelektronik, seperti makanan dan masker wajah. "Melemahnya permintaan belanja online karena pengeluaran untuk hal-hal seperti pakaian dan elektronik, saat ini tidak mendesak," kata Jerry Liu, seorang analis UBS yang berbasis di Hong Kong.

Alibaba juga punya masalah lainnya, markas mereka yang berjarak 1 jam dari Shanghai, kini dikarantina akibat penyebaran wabah. Pemerintah melarang staf Alibaba untuk kembali ke rumahnya dan harus menyewa apartemen selama berhari-hari. Seorang pekerja mengatakan dia hanya diizinkan meninggalkan tempat tinggal sementaranya setiap tiga hari sekali. "Tidak ada yang namanya menghitung jam lembur di Alibaba," kata pekerja 27 tahun yang enggan disebutkan namanya.

BISNIS

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

7 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

15 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

16 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

18 jam lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

21 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

2 hari lalu

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

Tiktokers @awbimax atau Bima viral mengakui ditawari menjadi buzzer Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya