Masih Dibayangi Ancaman Virus Corona, Rupiah Melemah

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 24 Februari 2020 09:25 WIB

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Rupiah masih melanjutkan pelemahannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini, Senin 24 Februari 2020.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka di level Rp 13.778 per dolar AS dengan depresiasi 18 poin atau 0,13 persen.

Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah tekanan sentimen eksternal, terutama ancaman virus corona. Akibatnya, pergerakan rupiah menyentuh level Rp 13.853 per dolar AS dengan pelemahan 93 poin atau 0,68 persen pada pukul 08.36 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, nilai tukar rupiah berakhir di level Rp 13.760 per dolar AS dengan depresiasi 10 poin atau 0,07 persen, pelemahan hari keempat berturut-turut sejak perdagangan 18 Februari.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim, mengatakan, mata uang rupiah tertekan oleh sentimen eksternal. Faktor utama yang diperhatikan pasar ialah dampak ekonomi penyebaran virus corona di sejumlah negara seperti Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

“Dalam perdagangan Senin pagi, rupiah kemungkinan masih akan melemah dampak dari data eksternal,” paparnya dalam publikasi riset, Jumat 21 Februari 2020.

Advertising
Advertising

Mengutip data www.worldometers.info, jumlah kasus corona di seluruh dunia mencapai 78.997 kasus hingga Senin (24/2/2020) pagi WIB, dengan total korban jiwa 2.470 orang di seluruh dunia. Korea Selatan meningkatkan level siaga penyakit menular negara ke level tertinggi setelah peningkatan kasus hingga 20 kali lipat. Jumlah kasus di Korea Selatan saat ini mencapai 602 orang, meningkat 166 kasus dibandingkan hari sebelumnya.

Presiden Moon Jae-in mengatakan akan memberdayakan pemerintah untuk menutup kota dan membatasi perjalanan. "Beberapa hari mendatang akan menjadi saat yang kritis bagi kami," katanya dalam pertemuan darurat, seperti dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, di Italia jumlah korban terinfeksi virus corona meningkat 78 kasus menjadi 157 infeksi, dengan total korban meninggal mencapai 3 jiwa. Austria pun menghentikan layanan kereta api dari Italia. Ini terjadi setelah Italia, yang saat ini menjadi pusat virus di Eropa, membatalkan Karnaval Venesia dan acara lainnya. Larangan perjalanan menuju Italia diterapkan dan mempengaruhi sekitar 50.000 orang yang ingin melakukan perjalanan ke sana.

Dari dalam negeri, dampak virus corona juga pasti dirasakan oleh Indonesia. Berdasarkan kajian Bank Indonesia (BI), potensi kehilangan devisa dari pariwisata mencapai US$ 1,3 miliar. Di bidang sisi logistik, dampak di sisi ekspor adalah US$0,7 miliar dan impor US$0,7 miliar. Kemudian ada dampak penundaan investasi, khususnya dari China, yang diperkirakan senilai US$ 0,4 miliar.

Angka-angka tersebut membuat Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020. dari 5,1 persen – 5,5 persen menjadi 5 persen –5,4 persen.

“[Rupiah diperkirakan akan bergerak] dengan rentang harga di kisaran Rp13.689 – Rp13.810 per dolar AS,” tambah Ibrahim.

BISNIS

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

2 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

3 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

3 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya