Erick Thohir Akan Perluas Strategi Holding BUMN

Sabtu, 22 Februari 2020 07:57 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir. TEMPO/Muhammad Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Erick Thohir menyatakan strategi holding perusahaan pelat merah akan diperluas. Perluasan yang dimaksud di antaranya adalah terkait calon holding.

Artinya, menurutu Erick, holding tidak hanya merujuk pada kesamaan sektor industri tertentu saja, namun juga bisa dibentuk berdasarkan satu rantai pasok tertentu. “Bisa saja kan tidak bisa ngomong minyak, tapi bicara soal energi," ujar Erick di Jakarta, Jumat, 21 Februari 2020.

Erick lalu mencontohkan, sejumlah perusahaan seperti PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., PT Angkasa Pura (Persero) hingga perusahaan di bidang perhotelan bisa jadi masuk dalam rantai bisnis tertentu. Begitu juga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN yang bisa masuk dalam holding energi. "Ini kan masih dinamikanya. Ini belum putus," ucapnya.

Meski begitu, ia memastikan bahwa pemerintah tidak akan lagi membuat super holding. Kementerian, kata Erick, hanya akan membuat subholding perusahaan-perusahaan BUMN.

Berbeda dengan super holding, menurut dia, yang menggabungkan sejumlah perusahaan holding menjadi satu, subholding lebih mendorong adanya klasterisasi. "Di masing-masing klaster berapa jumlahnya itu problem yang berbeda. Di klaster itu yang pasti ada fokus bisnisnya, supaya lebih terkontrol. Juga supaya bisa lebih kompetitif, karena value chain-nya nyambung, dan bisa juga bersaing,” ucap Erick.

Advertising
Advertising

Lebih jauh, Erick memperkirakan, jumlah sub-holding atau klasterisasi hanya akan mencapai 15 sub-holding. Hal itu dilakukan agar para Wakil Menteri BUMN, mengawasi masing-masing sekitar tujuh hingga delapan sub-holding saja. “Karena tidak mungkin Wamen, masing-masing termasuk saya mengontrol 142 perusahaan termasuk anak dan cucu perusahaan BUMN,” ujarnya.

Sebelumnya wacana membentuk superholding mengemuka dalam debat pemilihan presiden pemilihan beberapa waktu lalu. Saat itu, Joko Widodo menyebutkan rencana tersebut kala menjawab pertanyaan Sandiaga Salahuddin Uno, calon wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo Subianto--adapun pertanyaan kala itu membahas bagaimana strategi Jokowi membangun BUMN sebagai perusahaan tepercaya kelas dunia. "Akan ada superholding di atas perusahaan induk," tutur Jokowi.

Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, pun bergerak cepat untuk mewujudkan janji Jokowi. Ia mengeluarkan surat pembentukan tim pengkaji pada 7 Mei 2019. Rini juga merekrut akademikus dan praktisi untuk merampungkan konsepnya.

BISNIS

Berita terkait

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

1 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

2 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

2 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

2 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

3 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

3 hari lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

3 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya