TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI setuju menunjuk Herry Sidharta menjadi Direktur Utama perseroan menggantikan Achmad Baiquni. Herry sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BNI. Adapun posisi yang ditinggalkan Herry, kini diisi oleh Anggoro Eko Cahyo.
"Kami akan melanjutkan program kerja dan kebijakan yang sudah ditetapkan sesuai dengan rencana 2020," ujar Anggoro dalam konferensi pers di Menara BNI, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2020. Menurut dia, pergantian direksi adalah hal yang biasa di perseroan. Selain dua posisi tersebut, ada perubahan susunan direksi, baik dengan masuknya wajah baru atau pergeseran posisi di sana.
Selain di jajaran direksi, perubahan juga terjadi di formasi komisaris perseroan dengan masuknya Agus Martowardojo sebagai Komisaris Utama BNI menggantikan Ari Kuncoro yang kini menjadi Wakil Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia. Agus akan didampingi oleh wajah baru, yakni Pradjoto sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan. Selain dua posisi itu, beberapa nama juga dirombak di jajaran dewan komisaris perseroan.
Menurut Anggoro, dengan adanya formasi anyar di perusahaan, BNI akan memperkuat implementasi bisnis guna bisa mengejar ketertinggalan dan mengejar fundamental bisnis. Salah satu strategi yang akan dilakukan adalah dengan melakukan penetrasi ke pasar. "Persaingan akan ketat, kami akan perkuat eksekusi. Dengan tim yang baru, kita melanjutkan program sebelumnya dengan eksekusi yang lebih baik," ujarnya.
Dengan perombakan itu, susunan dewan komisaris dan direksi BNI menjadi sebagai berikut.
Menjelang Restrukturisasi Kredit Berakhir, BNI Catat Perbaikan Portofolio
56 hari lalu
Menjelang Restrukturisasi Kredit Berakhir, BNI Catat Perbaikan Portofolio
BNI mencatat perbaikan pada portofolio restrukturisasi Covid-19. Per Desember 2023, kredit yang tersisa sebesar Rp 27 triliun atau 3,9 persen dari total kredit BNI.