Penurunan Suku Bunga Direspons Positif, IHSG Reli 4 Hari Berturut

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 20 Februari 2020 18:17 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia berhasil melanjutkan relinya selama empat hari berturut-turut. Kamis, 20 Februari 2020, bursa kembali menghijau setelah pasar merespons positif keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG hari ini ditutup di level 5.942,49 dengan penguatan 0,23 persen atau naik 13,70 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan sehari sebelumnya, IHSG berakhir di level 5.928,79 dengan penguatan 0,71 persen atau 41,83 poin, kenaikan hari ketiga.

Menurut Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya, pola pergerakan IHSG hari ini diwarnai oleh rilis data perekonomian tentang suku bunga acuan.

Seperti diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Januari 2020 memutuskan untuk memangkas BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi sebesar 4,75 persen. Sementara itu, suku bunga deposit ditetapkan 4,00 persen, dan suku bunga pinjaman sebesar 5,50 persen.

Hasil RDG ini sesuai dengan perkiraan ekonom yang meyakini suku bunga BI akan diturunkan sebesar 25 basis poin (bps).

Advertising
Advertising

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran, stabilitas eksternal yang aman.

<!--more-->

"Ini juga sebagai langkah pre-emptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya Covid-19," ungkap Perry dalam paparan hasil RDG BI, Kamis siang.

Ke depan, Perry menegaskan BI akan mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal, serta memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.

"Koordinasi Bank Indonesia dengan Pemerintah dan otoritas terkait terus diperkuat guna mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestik, serta mempercepat reformasi struktural, termasuk dalam memitigasi dampak Covid-19," kata Perry.

Pagi ini, IHSG dibuka naik 0,21 persen atau 12,66 poin di posisi 5.941,45. Adapun level penutupan yang dibukukan pada Kamis adalah yang tertinggi sejak 11 Februari. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.929,14 – 5.960,71.

Sebanyak 4 dari 9 sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin tambang (+1,62 persen) dan barang konsumen (+0,81 persen). Lima sektor lainnya berakhir di zona merah, dipimpin properti (-0,58 persen). Sementara itu, dari 682 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 162 saham menguat, 208 saham melemah, dan 312 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing naik 1,79 persen dan 2,34 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

6 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

9 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

12 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

14 jam lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya