Akuisisi Manajemen Aset, BTN: Tinggal Menunggu Restu OJK

Selasa, 18 Februari 2020 20:30 WIB

Suasana salah satu stan milik Bank BTN dalam acara Indonesia Property Expo (IPEX) 2019, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Ahad, 28 Juli 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sedang menunggu lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengakuisisi perusahaan manajemen aset.

Perseroan berencana membeli perusahaan manajemen aset pada tahun ini sebagai salah satu syarat untuk mengelola dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Direktur Finance, Treasury and Strategy BTN Nixon L. Napitupulu mengatakan rencana ini merupakan lanjutan dari rencana bisnis bank (RBB) 2019 dan tinggal menunggu restu dari pihak regulator.

"Rencana sudah dari RBB tahun lalu, tinggal tunggu izin [OJK] saja sebenarnya," katanya kepada Bisnis, Selasa 18 Februari 2020.

Nixon menjelaskan perseroan telah menyiapkan dana Rp400 miliar sebagai kisaran awal. Namun, jika izin masih belum juga keluar, bank harus melakukan valuasi ulang dana yang harus disiapkan untuk mengakuisisi perusahaan aset manajemen yang diincar tersebut.

Advertising
Advertising

Perseroan enggan menyebut perusahaan mana yang dibeli. Kata Nixon, perusahaan ini merupakan salah satu anak usaha BUMN.

Bank BTN menargetkan dapat piloting penyaluran pembiayaan bersama Tapera pada tahun ini. Kendalanya, hingga saat ini turunan dari peraturan atau Undang-undang Tapera belum juga keluar.

Seperti diketahui, BTN menutup 2019 dengan mencatat penyaluran kredit senilai Rp255,82 triliun atau tumbuh 7,32 persen yoy. Sebesar 89 persen porsi penyaluran kredit didominasi oleh KPR, baik subsidi maupun non-subsidi.

KPR Subsidi menjadi penyumbang utama peningkatan tersebut. KPR Subsidi Bank BTN tercatat naik 13,2 persen yoy dari Rp98,17 triliun menjadi Rp111,13 triliun pada kuartal IV/2019. KPR non-subsidi juga terpantau tumbuh di level 3,71 persen yoy menjadi Rp80,64 triliun pada akhir Desember 2019.

Dari sisi profitabilitas, perolehan laba perseroan merosot 92,55 persen yoy menjadi sebesar Rp209,26 miliar pada 2019. Tahun ini, perseroan optimis laba bersih dapat ditingkatkan hingga mencapai Rp3 triliun.

Berita terkait

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

6 jam lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

1 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

4 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

5 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

5 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya