Terimbas Corona, WTO Prediksi Perdagangan Barang Global Melemah

Selasa, 18 Februari 2020 13:16 WIB

Logo WTO. Dotr.gov.ph

TEMPO.CO, Brussels - Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO memperkirakan pertumbuhan perdagangan barang global bakal melemah pada awal tahun ini karena terimbas meluasnya wabah Virus Corona.

Badan perdagangan yang berbasis di Jenewa itu mengatakan indikator perdagangan barang turun menjadi 95,5 dari angka 96,6 yang dilaporkan pada November 2019. "Angka kurang dari 100 itu mengindikasikan pertumbuhan perdagangan di bawah tren jangka menengah," seperti dikutip dari rilis WTO, Senin, 17 Februari 2020.

Namun, WTO mengatakan, angka itu tidak memperhitungkan perkembangan terbaru, seperti pecahnya wabah Virus Corona baru, yang dapat mengurangi prospek perdagangan lebih lanjut. Perdagangan barang global turun 0,2 persen tahun ke tahun pada kuartal ketiga 2019 dengan kemungkinan kenaikan pada kuartal keempat.

Data terbaru, menurut WTO, menunjukkan pemulihan ini tidak akan berkelanjutan. Adapun penurunan sekarang tampak mungkin berlangsung pada periode Januari-Maret 2020.

Selama ini indikator prospek perdagangan yang digunakan WTO dalam perhitungan adalah gabungan data pesanan ekspor dalam survei bisnis, angkutan udara, pengiriman peti kemas, produksi dan penjualan mobil serta perdagangan komponen elektronik dan bahan pertanian, terutama kayu. Indikator ini dirancang untuk mengidentifikasi titik balik dan mengukur momentum dalam pertumbuhan perdagangan global daripada memberikan perkiraan jangka pendek tertentu.

Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed, Jerome Powell, sebelumnya mengatakan bahwa wabah Virus Corona telah berisiko menghambat pertumbuhan ekonomi AS dan global. The Fed pun terus mengawasi dengan cermat dampak dari wabah tersebut ke perekonomian global.

"Secara khusus, kami memantau dengan cermat munculnya virus corona, yang dapat menyebabkan gangguan di Cina yang meluas ke seluruh ekonomi global," kata Powell dalam sambutannya di hadapan anggota parlemen AS, Selasa11 Februari 2020 seperti dikutip Bloomberg.

Meski demikian, Powell mengatakan, wabah virus corona belum mengubah pandangan dasar bank sentral terhadap ekonomi AS. Juga tak serta-merta membuat The Fed memenuhi harapan banyak anggota Federal Open Market Committee (FOMC) untuk menahan suku bunga di tahun ini.

ANTARA | BISNIS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

10 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya