Presiden direktur Lion Grup, Rusdi Kirana, menunjukan model pesawat dalam penandatanganan kontrak dengan CEO ATR di Palazzo Chigi, Roma, 27 November 2014. ANDREAS SOLARO/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri maskapai penerbangan Lion Air Group, Rusdi Kirana, mengatakan Lion Air akan memperkuat pasar penumpang di sejumlah negara di Asia Selatan sepanjang 2020. Menurut dia, perseroan berencana membuka rute baru ke destinasi potensial seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, Pakistan, dan negara-negara sekitarnya.
"Kami akan tambah pesawat yang akan melayani penumpang ke rute-rute itu," kata Rusdi saat ditemui di kantor Kementerian Perhubungan pada Senin petang, 17 Februari 2020.
Menurut Rusdi, manajemen telah melakukan penawaran dan pengajuan rute ke pemerintah negara setempat. Saat ini, perusahaan pun terus melakukan konsolidasi dan memproses dokumen-dokumen yang diperlukan.
Rusdi memungkinkan pembukaan rute anyar akan terealisasi pada triwulan keempat atau akhir tahun ini. Meski telah memiliki gambaran rute, dia belum menjelaskan secara detail jumlah frekuensi penerbangan yang akan disediakan maskapai untuk tujuan Asia Selatan tersebut.
Selain mengembangkan rute ke Asia Selatan, Lion Air Group tengah menyasar pasar di Kota Istanbul, Turki. Rusdi optimistis pasar Istanbul akan moncer karena memiliki potensi jumlah penumpang yang besar.
"Karena selama ini orang (Indonesia) setelah selesai umrah pergi ke Istanbul," tuturnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya menyatakan bakal mendukung operator pesawat dalam negeri untuk membuka rute ke Asia Selatan. Sebab, Budi Karya mengakui jumlah penumpang di rute tersebut berskala jumbo.
