Kejar Target Laba 2020, Dirut BTN Siapkan Jurus Ini

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 17 Februari 2020 15:04 WIB

Suasana salah satu stan milik Bank BTN dalam acara Indonesia Property Expo (IPEX) 2019, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Ahad, 28 Juli 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah laba bersihnya anjlok lebih dari 90 persen di tahun 2029, tahun ini direksi PT Bank Tabungan Negara Tbk. bertekad untuk mengejar target laba yang dipatok Rp 3 triliun. Untuk itu, BTN telah menyiapkan berbagai strategi.

Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury mengatakan, selain menyiapkan strategi, perseroan juga masih memiliki pondasi bisnis yang kuat. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 17,32 persen dan rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio/LCR) yang tercatat sebesar 136,31 persen.

“Kami optimistis target laba Rp 3 triliun pada tahun ini akan tercapai karena didukung pondasi bisnis yang kuat dan lebih hati-hati serta potensi bisnis yang masih besar,” ujar Pahala dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Cabang Bank BTN Cawang di Jakarta, Senin 17 Februari 2020.

Pahala menjelaskan berbagai strategi yang menjadi fokus emiten berkode BBTN ini yakni peningkatan produktivitas. Perseroan akan memaksimalkan berbagai platform termasuk terkait proses kredit dan infrastruktur data. Strategi lainnya, yaitu mengembangkan model bisnis baru untuk dana ritel dan wholesale funding. Bank BTN juga akan terus meningkatkan digitalisasi dan otomatisasi pada tahun ini. “Kami akan memaksimalkan kemitraan untuk membangun ekosistem di sektor properti dan perumahan,” kata Pahala.

Advertising
Advertising

Menurut Mantan Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) ini, bisnis global di 2020 masih dibayangi kondisi perlambatan ekonomi. Namun, Bank BTN memiliki peluang bisnis yang terbuka lebar seperti tren urbanisasi, peningkatan kelas menengah, pengembangan infrastruktur, hingga pemindahan ibu kota negara.

Selain itu, potensi perumahan di tipe rumah berkisar Rp150 juta-Rp 300 juta masih jauh dari titik jenuh. Kondisi tersebut, nilai Pahala, pun menjadi tanah subur yang siap digarap. Era digital disruption yang kian menguat juga menjadi bisnis menarik bagi perseroan terutama dalam mengembangkan lini digitalnya.

Dengan varian strategi dan peluang itu, pada tahun kabisat ini, Pahala optimistis, BBTN mampu mencatatkan pertumbuhan kredit di level 10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Seperti diberitakan, sepanjang 2019 BTN mencatatkan laba bersih senilai Rp 209,26 miliar. Nilai ini merosot 92,55 persen dibandingkan dengan raihan 2018 yang senilai Rp 2,81 triliun. Sebelumnya, Pahala menyebutkan raihan laba bersih sepanjang 2019 tertekan karena beban biaya pencadangan yang tinggi.

BISNIS

Berita terkait

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

10 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

10 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

3 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

4 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya