Luhut Pandjaitan Ungkap Dampak Investasi DFC dari Amerika Serikat

Reporter

Antara

Sabtu, 15 Februari 2020 05:05 WIB

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Washington - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menyebut soal dampak investasi dari US International Development Finance Corporation (Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional AS/DFC).

"Angkanya tidak spektakuler tapi kemauan mereka masuk beri confidence kepada perusahaan Amerika. Itu yang paling penting," kata Luhut yang ditemui di Washington DC, AS, Kamis malam waktu setempat.

Luhut menjelaskan nantinya investasi DFC akan masuk ke Indonesia melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) yang digagas pemerintah. Namun, tidak menutup kemungkinan lembaga itu juga bisa menanamkan modal langsung ke sejumlah proyek tanpa melalui SWF.

"Tapi SWF ini jadi indikator kalau DFC mau masuk ke situ. Kami sedang tunggu Undang-Undangnya selesai, mungkin 100 hari (rampung). Setelah jadi mereka langsung masuk," katanya.

Luhut berharap pertengahan Maret mendatang saat Presiden Jokowi datang ke AS untuk menghadiri acara US-ASEAN Summit 2020, sudah ada pengumuman tahap awal soal nilai investasi yang akan dikucurkan DFC.

"Mereka mau masuk di hydropower, toll road, seaport, airport, dan ibu kota baru. Spesifiknya di teknologi seperti autonomous electric vehicle dan lainnya," katanya.

DFC sendiri, menilai Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial untuk digarap. Lembaga itu memang menyasar investasi di negara berkembang, termasuk Indonesia.

DFC memiliki dana investasi dari pemerintah AS sebesar US$ 60 miliar sekitar Rp 840 triliun) dan bisa berkembang empat hingga lima kali lipat menjadi US$ 200 miliar (sekitar Rp 2.800 triliun, kurs Rp 14 ribu).

Sebagai bukti keseriusan, lembaga itu bahkan berniat untuk membuka kantor perwakilan di Jakarta agar bisa menggarap potensi investasi di Tanah Air.

ANTARA

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

17 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

18 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

3 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya