PHK di Startup, Biaya Pegawai Menjadi Beban Besar Pengeluaran

Jumat, 14 Februari 2020 06:00 WIB

Ilustrasi bisnis Start-up. Lendvo.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan perusahaan rintisan atau startup masih berlanjut baik di dalam maupun luar Indonesia. Awal tahun ini, OYO, start-up properti asal India memutus hubungan kerja terhadap ribuan karyawannya di India. Langkah serupa juga ditempuh Bukalapak, startup jual beli online, di Indonesia pada tahun lalu. Yang teranyar, Reddoorz, jaringan penginapan secara online, juga dikabarkan merumahkan ratusan karyawannya per 11 Februari lalu.

Direktur Eksekutif Indonesia Information and Communication Technology Institute Heru Sutadi mengatakan ada beberapa hal yang membuat perusahaan memutus kerja karyawannya. Salah satunya adalah penyesuaian sumber daya manusia dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan saat ini atau pun masa mendatang.

"Jadi kalau sebelumnya dibutuhkan, karena perubahan bisnis atau bidang yang sebelumnya ada tidak dibutuhkan, maka akan dilakukan rasionalisasi," tutur Heru kepada Tempo, Kamis 13 Februari 2020

Hal lainnya, Heru mengatakan biasanya perusahaan akan melihat rasio efisiensi antara --misalnya, jumlah pelanggan dengan jumlah karyawannya. Biasanya, kata Heru, akan ada perbandingan antara perusahaannya dengan industri atau perusahaan sejenis. Di satu sisi, Heru menilai tenaga kerja merupakan aset agar perusahaan akan maju pesat.

Namun, Heru mengatakan tak jarang biaya tenaga kerja bisa jadi beban keuangan jika perusahaan performanya menurun karena pengeluaran yang besar sementara pendapatan turun misalnya. Dalam kondisi ini, Heru mengatakan efisiensi harus dilakukan. "Setidaknya ini menjadi solusi mengurangi beban apalagi startup yang masih banyak bakar duit," ujar Heru.

Berdasarkan pernyataan resmi yang diterima Tempo, Reddoorz membantah PHK terhadap karyawannya dilakukan untuk menekan biaya atau efisiensi. Menurut mereka, pemecatan sejumlah karyawan berdasarkan hasil dari peninjauan berkala atas penilaian kinerja yang perusahaan lakukan. Adapun pertimbangannya sepenuhnya karena kinerja karyawan tersebut. RedDoorz memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan terhadap kurang dari 50 posisi.

"RedDoorz akan memastikan proses transisi akan dilakukan semulus mungkin terhadap karyawan yang terkena imbas dan berharap yang terbaik akan perjalanan mereka selanjutnya," tulis pernyataan resmi Reddoorz.

Melansir Economic Times, setidaknya 2.400 karyawann Oyo Hotels and Homs di India dirumahkan awal tahun ini. Langkah itu dilakukan saat rantai perhotelan yang didukung SoftBank berupaya mengendalikan dan merampingkan biaya operasional. "Tujuannya untuk merampingkan karyawan setidaknya hingga 20 persen," ujar pimpinan perusahaan beberapa waktu lalu.

Berita terkait

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

3 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

7 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

7 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

12 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

12 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

12 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

13 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

13 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

16 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

16 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya