Pemerintah Targetkan Inflasi Volatile Food Sebesar 4 Persen

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Kamis, 13 Februari 2020 17:17 WIB

Sejumlah wanita berebut membeli sembako murah di Plaza Balaikota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Mei 2019. Bazaar sembako murah Ramadan ini digelar tim pengendali inflasi Jawa Barat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, pemerintah resmi mematok target inflasi khusus untuk volatile food atau komponen bergejolak. Untuk tahun 2020, target inflasi volatile food ditetapkan sebesar 4 persen plus minus 1 persen.

“Ini untuk menjaga daya beli dan kesejahteraan dari masyarakat,” kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Februari 2020.

Dikutip dari laman Bank Indonesia, inflasi volatile food adalah inflasi yang dipengaruhi oleh kejutan dalam kelompok barang seperti bahan makanan. Hal-hal yang dapat membuat harga bergejolak tiba-tiba antara lain musim panen, gangguan alam, dan faktor perkembangan harga pangan domestik dan internasional.

Selama ini, pemerintah tidak pernah menetapkan inflasi volatile food. Pemerintah hanya menetapkan inflasi secara umum, yang pada 2020 sebesar 3 persen plus minus 1 persen. Namun hari ini, rapat sejumlah menteri bidang ekonomi memutuskan target angka inflasi volatile ini.

Selama ini, inflasi volatile food tercatat paling tinggi dibandingkan inflasi komponen lainnya. Januari 2020, inflasi umum tercatat sebesar 2,68 persen secara tahunan. Lalu, inflasi komponen inti dan inflasi harga yang diatur pemerintah, masing-masing 2,88 dan 0,64 persen. Sementara, inflasi volatile food mencapai 4,13 persen.

Advertising
Advertising

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengatakan selama ini inflasi volatile food tidak dipatok khusus karena harganya yang sangat sensitif. Setelah ini, kata dia, pemerintah akan melengkapi instrumen apa yang dibutuhkan agar target inflasi volatile food bisa tercapai. “Agar disparitas harga antardaerah dan antarwaktu bisa diperbaiki lagi,” kata dia.

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

8 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

8 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

9 jam lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

12 jam lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

3 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

3 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya