TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Purnama atau Ahok kemarin mengumumkan bahwa Pertamina bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.

Hal ini ia kemukakan dalam cuitan-nya di media sosial Twitter @basuki_btp. Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017 itu mengatakan bahwa masyarakat bisa mengakses data perseroan melalui situs resmi perusahaan migas pelat merah tersebut, termasuk di antaranya soal kegiatan impor.

"Mulai hari ini, akses Informasi operasional PT Pertamina (Persero) terkait pengadaan Crude, LPG dan BBM termasuk status kapal charter sudah dapat diakses melalui website resmi perseroan di www.pertamina.com," tulis Ahok, pada Rabu, 12 Februari 2020.

Ahok berharap dengan keterbukaan informasi tersebut, perseroan bisa meraup masukan dan saran terbaik dari publik. Ahok juga memberikan saluran lain untuk masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut. "Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengadaan tersebut, dapat menghubungi Contact @pertamina 135," katanya.

Cuitan Ahok itu berkembang viral dan tak sedikit ditanggapi warganet. Hingga berita ini ditayangkan, cuitan tersebut sudah menuai lebih dari 500 komentar netizen, disuka oleh 7.100 pengguna Twitter dan di-retweet hingga 2.600 kali.

Salah satunya adalah @mielkyadwi yang mendukung langkah Ahok tersebut. "Hal sprti ini yg di takuti mafia wkwkwk “Transparansi” lanjutkan pak @basuki_btp. bawa @pertamina Mendunia biar gak kalah sm tetangga sbelah," seperti dicuitkan Rabu, 12 Februari 2020.

Hal senada disampaikan oleh @kEishacantiq. "Anda memang extraordinary man pak Ahok, teruslah lakukan yg terbaik demi kemajuan negeri ini, we love you sir.. @basuki_btp," seperti dikutip dari cuitannya, Rabu, 12 Februari 2020.

Sejak didapuk sebagai Komut Pertamina pada November 2019 lalu, Ahok memang menekankan soal transparansi di perusahan plat merah tersebut. Dan ini bukan kali pertama ia berucap soal transparansi.

Tak lama setelah dilantik, Ahok juga sempat men-cuit mengenai keinginannya masyarakat mengawasi Pertamina. "Semakin banyak masyarakat yang melaporkan kepada kami, itu akan menolong kami melakukan pengawasan lebih baik," ujar Ahok November 2019 lalu.

BISNIS