Terdampak Corona, Maskapai Diusulkan Dapat Relaksasi Biaya PNBP

Kamis, 13 Februari 2020 10:21 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020. Rapat tersebut membahas persiapan infrastruktur dan transportasi pendukung di lima destinasi prioritas wisata nasional. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengusulkan pemberian relaksasi biaya pendapatan negara bukan pajak atau atau PNBP untuk maskapai penerbangan dalam negeri. Relaksasi ini merupakan bentuk insentif yang akan digelontorkan pemerintah sebagai dampak penutupan penerbangan rute dari dan ke Cina akibat mewabahnya virus corona.

"Kami akan rapat dengan Kementerian Keuangan nanti. Sebab, kewenangan untuk mengurangi (biaya PNBP) itu ada di Kementerian Keuangan," ujar Budi Karya di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Februari 2020.

Budi Karya belum dapat memastikan besaran pungutan PNBP yang mungkin dapat dikurangi oleh pemerintah. Namun, ia memastikan relaksasi itu dapat membantu maskapai menambal kerugian akibat penutupan rute.

Adapun dalam kondisi normal, maskapai diwajibkan membayar pungutan PNBP sebesar Rp 60 juta sekali terbang. Biaya itu dihitung dari 0,3 persen akumulasi harga avtur per liter.

Selain kelonggaran pungutan PNBP, Budi Karya memungkinkan maskapai akan memperoleh biaya landas. Pengurangan biaya landas itu bakal dibicarakan lebih lanjut dengan operator bandara.

Usulan pelbagai bentuk insentif ini kemudian akan difinalkan oleh tim sebelum disorongkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk disetujui. Budi Karya memastikan, tim akan menyelesaikan perhitungan pemberian insentif pada akhir pekan ini atau awal pekan depan.

"Hari Selasa (18 Februari 2020) kami akan laporkan ke Presiden Jokowi," tuturnya.

Rata-rata maskapai dilaporkan telah kehilangan frekuensi penerbangan hingga 30 persen akibat penutupan penerbangan dari dan ke Cina. Sejumlah maskapai meminta pemerintah menggodok pemberian insentif.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menyarankan pemberian insentif digelontorkan untuk pembukaan rute baru. "Saya sarankan insentif diberikan ke new inbound," ujarnya dalam pesan pendek.

Maskapai penerbangan pelat merah itu sebelumnya mencatat, frekuensi penerbangan yang kosong akibat penutupan rute ke Cina mencapai 40 perjalanan sepekan. Slot kosong itu mungkin akan diisi untuk rute baru atau rute-rute potensial, baik domestik maupun internasional.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

1 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

6 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

7 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

13 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Ditutup karena Gunung Ruang Erupsi, Maskapai Diimbau Beri Kompensasi ke Penumpang

14 hari lalu

Bandara Sam Ratulangi Ditutup karena Gunung Ruang Erupsi, Maskapai Diimbau Beri Kompensasi ke Penumpang

Maskapai diimbau untuk memberi kompensasi ke penumpang yang terimbas penutupan sementara Bandara Sam Ratulangi akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

14 hari lalu

Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

10 Maskapai Penerbangan dengan Tiket Termahal di Dunia

16 hari lalu

10 Maskapai Penerbangan dengan Tiket Termahal di Dunia

Ini dia deretan maskapai penerbangan dengan tiket termahal di dunia, ada yang mencapai Rp671 juta untuk sekali perjalanan.

Baca Selengkapnya

Maskapai Diminta Hati-hati saat Lewati Wilayah Udara Iran dan Israel

16 hari lalu

Maskapai Diminta Hati-hati saat Lewati Wilayah Udara Iran dan Israel

EASA menegaskan kembali pada maskapai-maskapai agar berhati-hati saat terbang di wilayah udara Iran dan Israel buntut dari ketegangan akhir pekan lalu

Baca Selengkapnya

INACA Imbau Kesehatan Pilot agar Prima Jalankan Tugas di Periode Mudik Lebaran

25 hari lalu

INACA Imbau Kesehatan Pilot agar Prima Jalankan Tugas di Periode Mudik Lebaran

Ketua INACA Bayu Sutanto memastikan para maskapai memberikan pelayanan prima bagi pilot atau kopilot.

Baca Selengkapnya