Jokowi Akan Gelar Rapat Antisipasi Resesi Akibat Virus Corona

Selasa, 11 Februari 2020 07:39 WIB

Presiden Joko Widodo saat membuka rapat koordinasi nasional (Rakornas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 6 Februari 2020. Jokowi menyampaikan aturan main kepada Pangdam dan Kapolda untuk menjaga wilayahnya supaya tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal menggelar rapat terbatas dengan seluruh menteri untuk membahas antisipasi resesi perekonomian global akibat virus Corona pada Selasa, 11 Februari 2020.

"Bagaimana mengantisipasi resesi ekonomi global apabila Virus Corona tidak berhenti atau memakan waktu berbulan-bulan, karena sampai sekarang tidak ada yang tahu obatnya," ujar Erick di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.

Ia mengatakan hubungan perdagangan dan investasi dengan negara lain bisa saja terganggu dengan adanya penyebaran virus Corona tersebut. Belum lagi investasi yang melibatkan teknologi Cina. Sebab, saat ini pun akses dari dan menuju Cina tengah dibatasi dengan adanya penyebaran wabah penyakit tersebut.

"Proyek-proyek besar bisa terhambat, proyek-proyek investasi," tutur Erick. Salah satu sektor yang dia khawatirkan juga adalah pada industri obat. Sebab, Indonesia masih mengimpor 60 persen bahan baku dari sana dan 30 persen dari India. "Terus kalau bahan baku tidak dikirim kita mau buat obat apa?"

Belum lagi bila meninjau adanya penurunan wisatawan mancanegara dan anjloknya ekspor dari Indonesia, Erick mengatakan persoalan ini mesti diwaspadai dan dipersiapkan. "Bukan menakut-nakuti, tapi kita harus siap, harus waspada," tutur dia. Ia pun meminta sesama BUMN untuk saling berkoordinasi dalam menghadapi persoalan tersebut.

Kekhawatiran Erick beralasan. Ia melihat apa yang terjadi di Cina memang bukan hanya masalah kesehatan semata. Virus Corona juga telah membuat anjlok indeks saham pasar modal Cina. Selain itu, para pekerja pun banyak yang tidak bisa bekerja dan hanya di rumah. Sehingga, produktivitas pun hilang.

Belum lagi, kata Erick, para tenaga kerja ahli yang kini tak mau datang ke Cina untuk sementara. Padahal, lima hingga enam tahun lalu Cina sengaja membuka banyak lapangan kerja untuk tenaga ahli asing yang keahliannya belum dimiliki di dalam negeri. Saat ini, tenaga ahli itu sudah kembali ke negara masing-masing lantaran khawatir akan penyebaran Virus Corona.

Selain di sektor industri padat karya yang terpukul, Erick mengatakan sektor pariwisata di Cina juga terpukul. Ia mengatakan selama ini salah satu kekuatan Cina adalah pariwisata domestik. Namun dengan adanya penyakit itu, orang pun tidak melancong. Persoalan pariwisata juga berimbas kepada perekonomian Indonesia, mengingat kunjungan warga Cina ke Tanah Air yang cukup tinggi.

Terakhir, Erick mengatakan Virus Corona juga menghantam rantai pasok ke Cina. Pasokan itu terhambat lantaran sulit melakukan pengiriman ke sana. Hal ini juga berimbas kepada ekspor Indonesia hang cukup besar ke Cina.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

2 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

2 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

3 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

6 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

8 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

18 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

18 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

20 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

21 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya