Rute Penerbangan ke Cina Dihentikan, Garuda: Berat Pastinya

Senin, 10 Februari 2020 08:25 WIB

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra (tengah) bersama enam direktur lainnya dalam acara temu media di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Kamis, 23 Januari 2020. TEMPO/Francisca

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah maskapai penerbangan nasional harus menanggung kerugian akibat kebijakan penyetopan rute ke Cina.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Irfan Setiaputra menuturkan adanya kerugian yang mesti ditangung sebagai dampak tidak beroperasinya sejumlah pesawat. Padahal, maskapai pelat merah ini beroperasi secara normal dan penuh sebelum dikeluarkannya kebijakan penundaan sementara penerbangan.

Di sisi lain, lanjut bos baru garuda tersebut, ada biaya lain yang tetap harus tetap dikeluarkan kendati pesawat tidak terbang.

“Berat pastinya, tapi kami terus monitor apakah ini punya dampak terhadap keinginan masyarakat buat bepergian. Kami masih terus memonitor implikasinya ya,” katanya, Minggu 9 Februari 2020.

Advertising
Advertising

Lebih jauh, maskapai dengan jenis layanan penuh tersebut menyebutkan terlalu dini melakukan untuk melakukan perhitungan secara ekonomi dengan dinamika yang ada hingga kini.

“Soal kerugian kami nggak mau ributin itu, Nanti kayak nggak ikhlas aja dukung pemerintah dan bangsa ini,” tekannya.

Manajemen mencatat melayani sebanyak 30 frekuensi penerbangan setiap minggunya ke Cina.

Senada, Daniel Putut Managing Director Lion Air Group menyebutkan sebanyak 30 penerbangan dengan rute ke Cina per pekannya dibatalkan. Namun, maskapai bertarif rendah tersebut masih menghitung terkait dengan potensi kerugian yang ditimbulkan.

Sejauh ini, maskapai dengan jenis layanan minimum tersebut baru membatalkan rute perjalanan dari Cina dan belum memberlakukan hal yang sama untuk rute negara lain yang juga telah terindikasi dengan kasus virus corona.

“Kami menjalankan rekomendasi Kementerian Kesehatan. Selama ada info Kementerian Perhubungan terkait penerbangan lain, Kami tunggu arahan dari Kemenhub,” ujarnya.

Maskapai jenis layanan minimum tersebut rencananya akan menambah rute domestik eksisting akibat pembatalan perjalanan ke Negeri Panda.

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

2 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

3 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

23 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya