Dirut Taspen Bantah Tunjangan Pensiun PNS Telat Dibayarkan

Minggu, 9 Februari 2020 06:59 WIB

Konferensi Pers paparan kinerja 2019 bersama manajemen PT Taspen (Persero), diantaranya ada Direktur Utama Taspen A.N.S Kosasih, dan Komisaris Utama Franky Sibarani di Menara Taspen, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020. TEMPO/EKO WAHYUDi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Taspen (Persero) Antonius Steve Kosasih membantah isu keterlambatan pembayaran tunjangan pensiun pegawai negeri sipil (PNS). Ia menyebutkan, kalaupun ada pihak yang belum menerima tunjangan pensiun PNS karena adanya persoalan autentifikasi yang tidak tuntas.

Steve menyebutkan tiap penerima tunjangan harus melakukan autentikasi untuk memastikan yang bersangkutan masih berhak menerima dana tersebut. Hal ini wajib dilakukan karena Taspen tidak dapat sepenuhnya memastikan setiap penerima apakah pensiunan masih hidup atau tidak.

"Sebenarnya tidak ada pensiunan yang telat menerima pembayaran, tapi semua pensiunan itu perlu melakukan autentifikasi," ujar Steve di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020.

Lebih jauh Steve menjelaskan autentifikasi salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri (SPTB). Selain itu autentifikasi juga dapat dilakukan secara dalam jaringan atau daring (online).

Autentifikasi ini harus dilakukan secara periodik selama tiga bulan sekali oleh para penerima tunjangan agar dana pensiunannya dapat dicairkan dengan semestinya. Namun, sayangnya sering kali para penerima tunjangan lupa melakukannya sehingga dana tunjangan tidak dapat dicairkan.

Advertising
Advertising

Steve menyatakan, penyetopan pembayaran tunjangan merupakan cara paling ampuh untuk mengetahui pensiunan PNS masih hidup atau tidak. "Kalau masih hidup, pasti komplain. Kasih dong bukti kalau masih hidup, kami (Taspen) kan enggak tahu," katanya.

Para penerima tunjangan juga diminta tidak perlu khawatir tentang kesediaan dana untuk pembayaran tunjangan pensiun tersebut. Dia memastikan perseroan memiliki likuiditas yang cukup untuk membayarkan kebutuhan pembayaran tunjangan jangka pendek.

Steve sebelumnya memastikan sebagian besar portofolio investasi perseroannya ditempatkan pada instrumen yang sangat aman. Hal ini disampaikan menanggapi kasus yang tengah membelit asuransi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

"Mayoritas investasi ditempatkan pada instrumen yang memberikan hasil tetap (fixed income), yaitu surat utang dan deposito sebesar 86,2 persen dari total portofolio," kata Steve saat paparan kinerja Taspen 2019 di Menara Taspen, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.

Sepanjang 2019, kata Steve, perseroan berhasil mendapatkan imbal hasil dari investasi sebesar Rp 9,11 triliun. Angka ini setara dengan pertumbuhan 19,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Lebih jauh Steve menjelaskan, bahwa porsi investasi perseroannya pada surat utang atau obligasi yakni sebesar 67,5 persen. Lalu sebanyak 37 persen investasi ditempatkan di Surat Utang Negara (SUN), kemudian 11,2 persen di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), 16,1 persen dialihkan ke obligasi korporasi, 1,9 persen medium term notes (MTN) milik BUMN, 1 persen di KIK-EBA BUMN, dan terakhir 0,2 persen berada di Sukuk Korporasi.

“Mayoritas investasi Taspen ditempatkan pada surat utang negara maupun obligasi korporasi dengan fundamental yang kuat, dengan tingkat risiko yang sangat rendah namun tetap memberikan imbal hasil yang baik,” ucap Steve.

BISNIS

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

7 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

22 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

1 hari lalu

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

UU Desa yang diteken Jokowi menyebutkan kepala desa akan mendapat uang pensiun, Profesi apa lagi yang mendapat uang pensiun tetap?

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya