Sri Mulyani: Representasi Perempuan dalam Kebijakan Global Kurang

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Kamis, 6 Februari 2020 08:49 WIB

Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan pidato pada acara Mandiri Investment Forum 2020 Indonesia : Advancing Investment-Led Growth, di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut perempuan masih sedikit terlibat dalam pembuatan kebijakan global selama ini. Menurut dia, perempuan kurang berpartisipasi dalam mengambil kebijakan alias representasi perempuan masih minim.

Akibatnya, Sri Mulyani menambahkan, ketidakpastian global yang terjadi pada 2019 dan berlanjut hingga hari ini berkaitan dengan kebijakan buatan lelaki. Ia pun menyebutkan berbagai persoalan yang terjadi, mulai dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit, perang dagang Amerika Serikat dan Cina, hingga unjuk rasa di Hong Kong, di buat oleh laki-laki.

"Hampir seluruhnya related to manmade. Dalam artian, the man made the problems," ujar Sri Mulyani di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.

Belakangan, Inggris telah resmi keluar dari Uni Eropa pada 31 Januari 2020. Keluarnya Inggris dari perkumpulan negara di Eropa itu dipimpin oleh Perdana Menteri Inggris asal Partai Konservatif, Boris Johnson. Adapun perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina dipicu oleh kebijakan protektif Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang direspon oleh Cina di bawah Presiden Xi Jinping.

Ketidakpastian global itu pun kemudian mengantarkan pertumbuhan ekonomi global pada 2019 mencapai titik yang lemah. Karena itu pada periode tahun lalu cukup banyak negara di dunia yang menyiapkan kebijakan untuk menghadapi perlemahan ekonomi global dan memperbaiki perekonomian domestik atau regional.

Dalam satu dekade terakhir pun, Sri Mulyani mengatakan banyak negara yang seperti kehabisan amunisi dan kekurangan strategi dalam menghadapi pelemahan ekonomi global. Imbasnya, terjadi gejolak pada pasar global. "Ini mengkhawatirkan."

Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan kisah Indonesia justru adalah anomali dari gambaran perekonomian global. Sebab, pertumbuhan ekonomi Tanah Air pun tercatat stabil di kisaran 5 persen. Adapun faktor pendorong pertumbuhan itu secara historis adalah konsumsi domestik.

Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

6 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

7 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

12 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

14 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

16 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

16 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya