TEMPO.CO, JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah membangun Pusat Koordinasi Keamanan Siber Nasional (Pusopkamsisnas) sebagai upaya untuk mendeteksi dini serangan siber. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan BSSN juga membangun berbagai infrastruktur untuk memprediksi serta mencegah meluasnya dampak serangan siber.
"Semua yang dibangun dan dikerjakan oleh BSSN dibiayai oleh APBN #UangKita. Penggunaan APBN dimanfaatkan kembali bagi kepentingan seluruh masyarakat," tulis Sri Mulyani dalam akun instagramnya, @smindrawati, Rabu, 5 Februari 2020.
Sri Mulyani menjelaskan, seiring perkembangan zaman, negara hadir dalam melindungi ruang siber Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan tujuan negara untuk melindungi bangsa seperti tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut Sri Mulyani, saat mengunjungi fasilitas dan infrastruktur keamanan siber milik BSSN, dirinya bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan disambut oleh kepala badan tersebut, Hinsa Siburian.
Kedua menteri itu mendapatkan pemaparan tentang bahaya dari serangan siber terhadap negara Indonesia. Tak jarang, kata Sri Mulyani, Indonesia mengalami serangan tersebut. "Tahukah Anda bahwa menurut data BSSN @bssn_ri pada tahun 2019 tercatat lebih dari 220 juta percobaan serangan siber diluncurkan ke Indonesia," tulis Sri Mulyani.